Jakarta, MINA – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan akan menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tindakan Darurat untuk jajaran Pemprov DKI Jakarta saat menangani kondisi listrik padam.
Pernyataan tersebut dikemukakan Anies usai melakukan pertemuan bersama Manajer Umum PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Ikhsan Asaad di Balaikota Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Rabu (7/8).
“Ada hikmah yang besar dari kejadian kemarin. Hikmahnya kemudian menyadarkan kita semua tentang persyaratan operasi standar dalam kondisi kedaruratan tanpa ada aliran listrik. Sekarang disusun SOP bertindak dalam kondisi listrik mati, mengatasi kondisi kedaruratan,” kata Anies.
Selain mengatur SOP dalam keadaan darurat listrik padam, Pemprov DKI Jakarta juga akan memenuhi konsumsi listrik melalui tenaga surya. Anies menegaskan, pihaknya berencana menyusun langkah strategis menggalakkan penggunaan panel-panel surya di gedung pemerintahan di Jakarta.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
“Kita ingin agar lebih banyak lagi generator listrik di Jakarta, pembangkit listrik yang ada di mana-mana. Dan Surya adalah salah satu sumber yang paling memungkin di kota seperti Jakarta. Tapi, disusun dulu bersama-sama,” katanya.
“Jadi, memang sudah disiapkan rencananya. Diterjemahkan dulu dalam bentuk persetujuan kerja. Kemudian dari situ, baru diumumkan untuk tidak dibahas bersama,” imbuh pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Ikhsan Asaad mengapresiasi langkah Anies dalam menyusun SOP tindak darurat sebagai respon konstruktif atas kejadian pemadaman listrik yang menimpa Jabodetabek, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah.
Selain menyelesaikan seluruh sistem yang telah dioperasikan dan berfungsi normal, Ikhsan menuturkan, PLN akan mendukung pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang disetujui untuk menjalankan massif di Jakarta.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Menurut Ikhsan, sekarang ada kurang lebih 400 pelanggan di Jakarta yang menggunakan atap surya. Tentunya, pada saat misalkan terjadi listrik padam di PLN atau dari grit PLN, itu masih bisa dioperasikan. Nanti rumah-rumah atau gedung-gedung yang menggunakan atap surya itu bisa menjual listriknya ke PLN.
“Jadi, tidak bisa digunakan sendiri. Misalkan, di gedung ini ada atap surya. Pada saat hari libur, konsumsi listrik di sini akan turun, dan ini bisa disalurkan ke PLN. Kalaupun terjadi misalkan kasus terburuk seperti kemarin itu, gedung ini tidak sampai padam total,” jelas Ikhsan. (L/R06/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung