
Lapangan Medan Merdeka di Monas. (Foto: Rendy/MINA)
Jakarta, MINA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, Lapangan Medan Merdeka atau yang biasa disebut lapangan Monumen Nasional (Monas) adalah milik rakyat. Hal itu menurutnya dilihat berdasarkan histori sejak zaman penjajahan.
“Lapangan ini memang dari dulu lapangannya rakyat, tempat berkumpulnya rakyat bukan lapangan isoloasi, ini adalah milik rakyat,” kata Anies dalam sambutan di acara Tausiyah Kebangsaan, Monas, Jakarta, Ahad (26/11).
Ia menjelaskan, Lapangan Medan Merdeka sebelum ada monumen nasional memang sering digunakan oleh masyarakat pada waktu itu untuk bersosialisasi dan berinteraksi.
Monas sendiri mulai dibangun pada tahun 1962 dan baru berdiri pada tahun 1975. Sedangkan Lapangan Medan Merdeka sendiri sudah ada sejak awal tahun 19-an.
Baca Juga: H-3 Tabligh Akbar Pusdai: Gaungkan Ukhuwah dan Pembebasan Al-Aqsha
Ia menambahkan, pada zaman Belanda, lapangan itu sendiri disebut sebagai Lapangan Banteng. Pada zaman penjajahan Jepang disebut sebagai Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Jakarta) yang pada waktu itu sering digunakan warga sebagai tempat berolahraga.
Meski Belanda dan Jepang memberi nama sendiri, tetapi di mata rakyat, lapangan itu disebut sebagai Lapangan Gambir, karena di daerah itu terdapat banyak pohon gambir. Kenangan yang tersisa ialah Stasiun Gambir yang dekat dengan lapangan tersebut.
“Jangan lupa, dulu, pembacaan Proklamasi juga direncanakan dibacakan di sini, tapi karena satu lain hal, jadinya di Jalan Pegangsaan,” kata Anies.
Selain itu, lanjut Anies, begitu Republik Indonesia berdiri, rapat akbar pertama diselenggarakan di lapangan tersebut, Presiden Soekarno juga bertemu dengan rakyat di lapangan itu.
Baca Juga: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Indonesia Hari Ini
Acara Kirab dan Tausiyah Kebangsaan memperingati Hari Pahlawan dan Maulid Nabi Muhammad, di Monas, Jakarta, Ahad (26/11), menjadi awal dipersilakannya kegiatan keagamaan, seni budaya, pendidikan di Lapangan Monas. (L/R08/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MUI Kecam Israel Atas Larangan Umat Muslim dan Kristen Beribadah di Bunker