Jakarta, MINA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau progres pembangunan 2 proyek pengelolaan sampah modern di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/10).
Anies mengatakan, pengolahan sampah refuse-drived fuel (RDF) plant itu adalah yang terbesar di Indonesia. “Ini adalah fasilitas pengolahan RDF terbesar, pertama di Indonesia. Dan kami berharap ini nanti bisa dimanfaatkan secara bertahap dengan jual kapasitas terpakai,” ujar Anies.
Kata dia, pengolahan sampah dengan RDF ini nantinya untuk sampah baru dan yang lama. Sehingga akan menghasilkan energi terbarukan.
“Soft opening kita lakukan ini adalah fasilitas pengolahan sampah baru dan sampah lama dari Bantargebang yang kemudian diolah menjadi refuse reduce sebuah energi terbarukan pengganti batubara,” ucapnya.
Baca Juga: Brebes Luncurkan Gerakan Kencana: Perkuat Kesiapsiagaan Bencana
Anies menjelaskan, pembangunan fasilitas baru ini nantinya diharapkan bisa membantu proses pengolahan sampah yang sudah berjalan.
Setelah rampung, fasilitas RDF Plant bakal mampu mengelola setidaknya sebanyk 3.000 ton sampah per harinya. Adapun kapasitas yang saat ini terpakai sebanyak 2.000 ton.
Dengan rincian 1.000 ton sampah lama dan 1.000 ton sampah baru. Dengan 2.000 ton, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini memperkirakan bahan bakar yang dapat menggantikan energi batubara dihasilkan minimal sebanyak 700 ton.
“Jadi yang semula hanya ditumpuk begitu saja, sekarang diolah menjadi RDF, memiliki nilai ekonomis, ramah lingkungan, langsung bisa dimanfaatkan dalam hal ini ada 2 pabrik semen yang akan langsung memanfaatkan, SBI dan Indocement,” lanjut Anies. (R/R4/RI-1)
Baca Juga: Distribusi Logistik untuk Korban Erupsi Lewotobi, TNI AL Siapkan 2 Kapal Perang
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tragedi Longsor Purworejo: Empat Korban Satu Keluarga Ditemukan Meninggal