Jakarta, 6 Rabi’ul Awwal 1435/8 Januari 2014 (MINA) – Anita Wardhani siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Denpasar, akan terus bertahan dan berjuang agar dibolehkan menggunakan mengenakan jilbab demi menjalankan ajaran Islam dan demi masa depan muslimah generasi selanjutnya, agar tetap dapat menggunakan jilbab di sekolah favorit ibukota Provinsi Bali itu.
“Saya akan terus berjuang dengan jilbab saya, agar dikemudian hari temen-temen yang lain tidak bernasib sama seperti saya,” kata Anita saat diwawancarai Mi’raj News Agency (MINA) Rabu (8/1) sore.
Dia menegaskan bahwa alasan lain yang melatarbelakangi tetap berpegang teguh pada prinsipnya menjalankan syari’at dari yang diyakininya adalah untuk membangun peradaban Islam di tengah miasih adanya fihak yang melarang pemakaian jilbab.
Anita menyeru kepada seluruh muslimah agar berani untuk menampilakn identitasnya sebagai seorang Muslim dengan tidak takut pada ancaman atau intimidasi dari pihak-pihak tertentu.
Perjuangan itu dimulainya sejak Juni 2012, tapi sangat disayangkan oleh Anita karena menurutnya semestinya memperjuangkan hak setiap pemeluk agama, tidak hanya dia seorang.
“Mestinya yang pantes untuk memperjuangkan ini di sekolah bukan hanya saya, tapi guru agama atau mereka yang juga Muslim,” tambahnya.
Anita menambahkan bahwa beberapa guru sempat menyarankan pindah sekolah dan memilih diam terhadap kasus ini.
Selain Anita, banyak siswi muslimah yang tidak berani mengenakan jilbabnya pada jam-jam belajar di sekolah tersebut. Mereka mengaku takut dimarahi kepala sekolah, sedangkan Anita juga mengaku diminta untuk pindah sekolah jika tetap ingin mengenakan jilbab.
“Ada beberapa temen dan adik kelas saya memakai jilbab sebelum ada pelarangan ini, namun mereka memilih melepas jilbab setelah adanya aturan sekolah dan mengambil amannya saja”(L/P08/IR)
Mi’raj News Agency (MINA)