Banda Aceh, MINA – Guna mendukung cadangan resapan air, Anjungan Aceh di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bersama Manajemen TMII membuat lubang Biopori di areal terbuka TMII yang berlokasi di Jakarta Timur itu.
Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal mengatakan, lubang Biopori tersebut akan berfungsi untuk mencegah kerusakan tanah akibat hilangnya unsur hara dan bahan organik tanah akibat dari berkembangnya akar pohon besar.
“Lubang Biopori ini juga menjadi penetralisir senyawa racun tanaman. Selain itu, juga mencegah hilangnya top soil dan subsoil tanah, erosi serta meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air,” ujarnya, Sabtu, (12/10).
Almuniza mengatakan, lubang resapan biopori dinilai penting untuk keseimbangan alam dan cadangan air di dalam tanah yang semakin hari semakin menakutkan. Oleh karena itu, BPPA mendukung penuh upaya tersebut.
Baca Juga: Banjir Rob Genangi Sejumlah Wilayah di Jakarta Utara
Sementara, Ka. Subbid Promosi dan Pameran/Pimpinan Anjungan Aceh TMII Jakarta, Cut Putri Alyanur mengatakan, lubang saluran resapan biopori selesai dikerjakan secara gotong royong bersama tim Anjungan Aceh TMII bersama Manajemen TMII.
“Selanjutnya kita terus akan mengupayakan untuk menjaga agar lubang resapan bisa menjadi lubang persiapan untuk cadangan ketersedian kompos yang telah terdekomposisi dari saluran biopori,” jelasnya.
Cut Putri menjelaskan, pihaknya bangga karena dipercaya menjadi pelopor pembuatan Biopori di lokasi Anjungan Daerah TMII Se-Indonesia. Dengan adanya Biopori tersebut, kata dia, artinya semua pihak berwajib menjaga tanah dan air, untuk menjaga kelestarian bumi. (L/AP/P1 )
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik