Ankara, 6 Jumadil Akhir 1437/15 Maret 2016 (MINA) – Setelah serangan bom guncang Ankara pada Ahad (13/3), Angkatan Udara Turki segera menargetkan Kurdi di Irak utara.
Anadolu Agency mengatakan, sembilan jet F-16 dan dua F-4 jet pada Senin (14/3) menyerang 18 posisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK), termasuk basis kelompok di pegunungan Qandil.
Sasaran serangan udara Turki melanda sejumlah depot amunisi, bunker dan tempat penampungan.
Militer Turki mengatakan target terkena “dengan tepat” dan juru bicara PKK mengkonfirmasi terjadinya serangan. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Polisi juga melakukan penggerebekan di kota selatan Adana, menahan terduga anggota PKK.
Kantor berita swasta Dogan mengatakan, sedikitnya 36 tersangka dibawa ke tahanan.
Anadolu Agency melaporkan, 15 tersangka pejuang Kurdi juga ditahan di Istanbul.
Para pejabat keamanan mengatakan kepada kantor berita Reuters, seorang anggota pejuang perempuan PKK adalah salah satu dari dua yang diduga pelaku.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Pelaku bom kedua adalah pria warga negara Turki.
Namun, belum ada klaim tanggung jawab atas pengeboman itu.
Serangan Ahad itu adalah ledakan bom terkuat kedua dalam tiga minggu.
Ledakan di area beberapa ratus meter dari Kementerian Dalam Negeri, sebuah pengadilan tinggi dan bekas kantor perdana menteri.
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB
“Serangan-serangan ini, yang mengancam integritas, persatuan dan solidaritas bangsa kita, tidak melemahkan tekad kita dalam memerangi terorisme, tetapi meningkatkan tekad kami,” kata Presiden Recep Tayyep Erdogan dalam sebuah pernyataan. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)