ANONYMOUS KEMBALI ANCAM ISRAEL DENGAN ‘CYBER HOLOCAUST’

(Foto: Question More)
(Foto: Question More)

Al-Quds, 11 Jumadil Akhir 1436/31 Maret 2015 (MINA) – Kelompok Hacker Internasional yang dikenal dengan nama Anonymous kembali mengancam dengan “Holocaust Elektronik”, dan bersumpah akan menghapus situs Israel dari pada 7 April mendatang karena kejahatannya di .

Kelompok ini khusus membahas tentang pemerintah Israel dan mengaskan, pertarungan dunia maya tidak akan berhenti karena Israel terus melakukan pelanggaran HAM dan membangun pemukiman illegal di wilayah Palestina, demikian Question More yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Selasa (31/3).

“Anda membunuh ribuan orang, seperti dalam perang terakhir di  pada 2014. Anda telah menunjukkan, Anda tidak menghormati hukum internasional,” kata salah satu anggota kelompok dalam sebuah video berjudul ‘Anonymous Message to Israel’, berdurasi 2 menit 48 detik yang diunggah ke YouTube.

“Kami akan kembali untuk menghukum Anda lagi,” katanya bersumpah.

Pesan video itu disampaikan dalam bahasa Inggris dengan teks bahasa Arab, menampilkan gambar dari konflik Gaza, termasuk yang menunjukkan serangan udara di wilayah itu oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada musim panas lalu.

“Seperti yang kita lakukan berkali-kali sebelumnya, kita akan mencatat server Anda, website pemerintah, website militer Israel, bank, dan lembaga-lembaga publik. Kami akan menghapus Anda dari cyber space seperti yang telah kita lakukan setiap tahun, 7 April 2015, akan menjadi bencana elektronik bagi anda,” katanya menambahkan.

Kelompok Anonymous juga memberikan semangat kepada para pemuda Palestina dan mendesak untuk tidak pernah menyerah. “Kami akan bersama Anda, dan akan terus membela Anda,” katanya.

Anonymous juga memberikan pesan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan semua pemimpin di tubuh Parlemen Israel serta memperingatkan akan ada serangan cyber pada perangkat Israel, website dan data pribadi akan terus terjadi sampai orang-orang Palestina merasa bebas.

Anonymous mengumumkan serangannya, sepekan sebelum Hari Peringatan Holocaust, yang dikenal di Israel sebagai Yom HaShoah, yang akan berlangsung pada 16 April mendatang.

“Kami selalu mengatakan, Anda selalu gagal. Kedatangan kami tak akan pernah terduga, kami akan menunjukkan kepada anda pada 7 April 2015 dengan nama ‘Holocaust Elektronik’,” kata suara itu.

Sementara itu, Benjamin T. Decker, seorang analis intelijen senior di konsultan Tel Aviv yang bernaung di bawah The Levantine Group mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, kita telah melihat, meskipun kecanggihan mereka meningkat dalam menangani kasus hacker.

“Kami telah melihat ada kerusakan terhadap situs-situs milik pemerintah Israel,” kata Decker berbicara kepada majalah Newsweek.

Anonymous umumnya menggunakan DDOS (Distributed Denial of Service Attack) yang membebani situs dengan permintaan palsu, sehingga tidak tersedia untuk pengguna yang sah.

Berbagai pihak mengecam keputusan Israel karena menyerang Jalur Gaza pada pertengahan tahun lalu, yang menewaskan lebih dari 2.140 warga Palestina yang kebanyakan dari mereka warga sipil. Sementara lebih dari 70 tentara Israel tewas.

Sebelumnya, laporan yang diturunkan dari Russia Today, pada Agustus tahun lalu, setidaknya situs Departemen Pertahanan Israel, Bank pusat Israel dan situs kantor Perdana Menteri Israel lumpuh akibat serangan Anonymous. Kelompok ini menyebut aksi mereka sebagai aksi pembalasan terhadap apa yang sudah dilakukan Israel pada penduduk Jalur Gaza.

Selain ketiga situs itu, lebih dari 700 situs Israel tidak bisa di akses selama beberapa jam. Situs-situs yang ditargetkan adalah sistus milik pemerintah seperti, situs Kementerian Luar Negeri, Bank of Jerusalem, Kementerian Pertahanan Israel, blog IDF, dan situs resmi Presiden Israel.

Setelah Operasi serangan itu, Anonymous memposting data pribadi secara online sekitar 5 ribu pejabat Israel, termasuk nama, nomor ID dan email pribadi.

Anonymous pertama kali melancarkan serangannya terhadap situs-situs Israel pada November 2012 silam. (T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0