Sanaa, MINA – Juru bicara gerakan bersenjata Houthi Yaman, Ansarullah, mengatakan, bandara di negara-negara yang terlibat dalam agresi militer yang menghancurkan Yaman dan memblokade ibu kota Sanaa akan menjadi target.
Koalisi negara Arab pimpinan Arab Saudi mengenakan embargo di Bandara Internasional Sanaa.
“Kami telah berulang kali memberi tahu PBB tentang kondisi kesehatan (Sekretaris Jenderal Persatuan Pasukan Populer) Mohamed Abdel Rahman Al-Rubai, yang membutuhkan perawatan di luar negeri. Sayangnya, badan dunia menyerah pada tuntutan Arab Saudi dan tidak bisa melakukan apa pun untuk mengangkat pengepungan di Bandara Sanaa,” kata jaringan televisi Yaman Al-Masirah berbahasa Arab, mengutip Mohammed Abdul-Salam ketika menulis di halaman Twitter resminya, Ahad (9/6).
“Ini adalah sesuatu yang tidak dapat ditoleransi sama sekali,” kata juru bicara Ansarullah tersebut, demikian Press TV melaporkan.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Abdul-Salam mengatakan, karena “pengepungan kriminal di Bandara Internasional Sanaa dan kegagalan PBB untuk mengambil langkah-langkah yang tepat”, ia mengingatkan bahwa bandara negara-negara Koalisi Arab berada dalam jangkauan tembak.
“Karena serangan akan menjadi cara paling efisien untuk mengakhiri blokade,” tandas Abdul-Salam.
Sebelumnya pada hari itu, pasukan Yaman yang didukung oleh milisi Komite Populer, melancarkan beberapa serangan udara terhadap bandara Jizan di Arab Saudi di dekat perbatasan dengan Yaman, menggunakan pesawat tempur Qasef-2K (Striker-2K) yang dirancang dan diproduksi secara domestik. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)