Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Antusias Warga Gaza Sambut Ramadhan di Tengah Kehancuran

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: satu keluarga Palestina di Gaza berbuka di rumahnya yang hancur oleh serangan udara Israel. (Foto: Citizen Reporter)

Gaza, MINA – Di Gaza, yang sangat hancur setelah kampanye pengeboman genosida Israel selama 15 bulan, penduduk mulai mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci Ramadhan dengan menghiasi jalan-jalan dan rumah-rumah dengan lentera, spanduk, dan bendera warna-warni.

Meskipun terjadi kehancuran yang luas akibat perang Israel, penduduk Palestina di Jalur Gaza berusaha membangun kembali komunitas mereka dengan simbol-simbol keimanan dan ketahanan. Middle East Monitor melaporkan, Kamis (27/2).

Dekorasi buatan tangan, bulan sabit yang bersinar, dan lampu warna-warni kini tergantung di antara gedung-gedung, menghadirkan rasa persatuan dan harapan menjelang dimulainya bulan puasa umat Muslim akhir pekan ini.

Bagi banyak orang, persiapan ini berfungsi sebagai pengingat akan ketahanan dan kekuatan spiritual dalam menghadapi kesulitan.

Baca Juga: Nael Barghouti Bebas Setelah 44 Tahun di Penjara Israel

Keluarga-keluarga semangat menyambut bulan suci dan melanjutkan kebiasaan Ramadhan mereka. Namun, bagi banyak orang yang kini kehilangan tempat tinggal akibat perang, kendala keuangan membuat mereka tidak dapat membeli dekorasi atau mempersiapkan diri untuk bulan tersebut seperti yang mereka lakukan sebelumnya.

Pemilik toko Hosam Al-Ajooz mengatakan pada tahun-tahun sebelumnya musim Ramadhan adalah yang paling menguntungkan, namun tahun ini keadaannya jauh lebih lambat.

Sambil memajang lentera di luar tokonya di Gaza, Al-Ajooz berkata: “Orang-orang masih menderita, tidak banyak pergerakan di pasar.”

Selain kekurangan dana, orang-orang juga menimbun barang tanpa fasilitas, termasuk listrik. “Lentera membutuhkan listrik,” kata Al-Ajooz, “Jadi [kami hanya menjualnya] sebagai hiasan.”

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru, Lebih dari 100.000 Siswa Mendaftar Sekolah Gaza

Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, hampir 1,5 juta warga Palestina kehilangan rumah atau tempat berlindung setelah serangan bom Israel.

Perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan telah berlaku di Gaza sejak 19 Januari, menghentikan perang Israel yang menewaskan sedikitnya 48.350 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan membuat daerah kantong itu hancur. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Penjajah Israel akan Batasi Akses Masuk ke Masjidil Aqsa Selama Ramadhan

Rekomendasi untuk Anda