Riyadh, 19 Rajab 1437/27 April 2016 (MINA) – Seorang pensiunan Jendral Arab Saudi, Anwar Asyqi mengatakan, Pemerintah Arab Saudi akan membuka kedutaan besarnya di Israel dengan syarat Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menerima inisiatif Perdamaian Arab.
Harian Jerusalem Post melaporkan, Asyqi melontarkan pernyataan tersebut dalam wawancara dengan Al-Jazeera saat pembawa acara bertanya, “berapa tahun lagi anda meyakini kita bisa melihat Kedutaan Besar Arab Saudi di Tel Aviv?”.
“Anda bisa bertanya langsung kepada Netanyahu jika dirinya mengumumkan menerima inisiatif perdamaian Arab dan memberikan hak warga Palestina seluruhnya, dan saat itulah Arab Saudi akan mulai mendirikan kedutaan besarnya di Tel Aviv,” jawab Asyqi.
Dia menambahkan lebih jauh dalam wawancara tersebut dengan mengatakan; “Kami tidak suka jika Israel terisolasi di wilayah (Timur tengah)”.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pembawa acara menuduh Jendral Asyqi dan pemerintah Arab Saudi telah mengabaikan penderitaan warga Palestina dengan mengatakan; “Kalian siap melakukan operasi militer di Yaman, akan tetapi tidak sekali pun kalian ikut campur dalam menjaga warga Palestina secara fisik di Gaza saat mereka mengalami gempuran.”
Jendral pun menjawab pernyataan pembawa acara dengan mengatakan; “Saya mengatakan hal yang serupa kepada warga Iran, kalian mendukung warga Palestina dengan senjata, akan tetapi kami mendukung mereka dengan dana, dan ketika kami mendukung mereka dengan dana, kami berharap mereka bisa hidup lebih sejahtera, sementara kalian mendukung mereka dengan senjata agar mereka semakin menghancurkan diri mereka sendiri”.
Anwar Asyqi (73) adalah Kepala Penelitian Strategi dan Undang-undang Timur Tengah serta mantan Penasihat Amir Saudi dan mantan Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Bandar bin Sultan. pada Juni lalu, sang jendral berjabat tangan dengan Direktur Jendral Kementerian Luar Negeri Israel, Daury Golad dalam Konferensi Internasional Hubungan Luar Negeri. (L/K02/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah