Istanbul, MINA – Pemimpin koalisi Pakatan Harapan yang memerintah Malaysia, Anwar Ibrahim, memuji Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai pemimpin Muslim paling berpengaruh di dunia.
Dalam sebuah acara terpisah yang diselenggarakan oleh Political, Economic and Social Research Foundation (SETA) di Istanbul, Ibrahim menegaskan kembali pujiannya mengenai Erdoğan sebagai seorang pemimpin yang berbicara menentang kekejaman di dunia.
“… Di Tunisia, Pakistan, India setiap kali saya berbicara, saya menyebutkan (Recep) Tayyip Erdoğan, (saya katakan kepada mereka) ‘lihat dia sebagai satu-satunya suara keberanian di dunia Islam,” ujarnya seperti diberitakan Daily Sabah, Rabu (20/6).
“Anda dapat setuju atau tidak setuju (dengan Erdoğan) secara politik; ini suatu hal yang berbeda. Tetapi dia adalah satu-satunya orang yang memiliki keberanian untuk berbicara menentang kekejaman yang dihadapi orang Palestina, bahkan (Muslim) Rohingya,” kata suami Wan Azizah Wan Ismail itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dia mengatakan, setiap negara harus mampu menentukan dan membuat masa depan mereka sendiri.
“Saya tidak ingin negara saya atau saya sendiri didikte oleh agenda barat atau agenda timur, bukan oleh Cina, bukan oleh Amerika, bukan oleh Inggris,” tegas Anwar.
Ibrahim mengatakan, seharusnya orang-orang Turki yang memutuskan masa depan Turki, bukan barat atau agenda liberal. Dia juga mengatakan, dengan segala cara mengkritik presiden (Recep) Tayyip Erdoğan, dengan segala cara, mengkritik kebijakan Partai AK, semua pemerintah, semua oposisi, tetapi harus konsisten.” “Mengapa Anda bersikap lunak terhadap apa yang dilakukan Trump dengan para imigran? Mengapa Anda bersikap lunak terhadap kekejaman di negara lain?” katanya dengan nada bertanya.
Ibrahim ingat dirinya berada di penjara selama kudeta yang dikalahkan pada tahun 2016, yang menyebabkan 251 orang menjadi martir dan hampir 2.200 orang terluka. Dia mengatakan dia mengetahui tentang upaya kudeta dari seorang petugas penjara.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Saya tidak punya TV, tidak ada radio, tidak ada surat kabar. Saya hanya berdoa, membaca Al-Quran dan berdoa serta berdoa dan berdoa untuk keselamatan bagi saudara-saudari dan keselamatan saya untuk negeri yang hebat ini,” tutur Ibrohim.
Ditambahkan, jika ada upaya untuk menyabotase demokrasi dan proses demokrasi, saya tidak akan berkompromi.
“Saya hanya bisa memimpin jika saya seorang pemimpin yang efektif. Saya hanya bisa memimpin jika kita tidak melindungi pelaku kekerasan dan sabotase,” katanya. (T/R11/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu