Kuala Lumpur, MINA – Dewan Penguasa Malaysia pada Kamis (24/11) memutuskan mendukung pemimpin oposisi Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri ke-10 negara itu.
Keputusan dewan beranggotakan sultan/ pemimpin-pemimpin negara bagian tersebut diambil setelah pertemuan sembilan anggota Dewan Penguasa yang dipimpin oleh Raja Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah di Kuala Lumpur, setelah berhari-hari mengalami kebuntuan politik.
Mantan Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim (75) akan dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia pada pukul 5 sore, Kamis, Anadolu Agency melaporkan.
Hasil pemilihan umum ke-15 Malaysia yang diadakan pada 19 November membuat parlemen menggantung, tak ada yang bisa membentuk pemerintah sendiri, dengan Aliansi Harapan atau Pakatan Harapan (PH), yang dipimpin Ibrahim, mengamankan sebagian besar kursi di parlemen, tetapi kurang untuk membentuk pemerintah sendiri.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Diperlukan 122 kursi parlemen (satu partai atau koalisi) dari 222 kursi untuk dapat membentuk pemerintah.
PH mengamankan 82 kursi, sementara Aliansi Nasional atau Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mendapatkan 73 kursi.
Raja telah bertemu dengan kedua pemimpin itu pada hari Selasa dan mengusulkan pemerintah persatuan, tetapi Yassin menolak.
Belakangan, raja memanggil delapan anggota Dewan lainnya rapat pada Kamis untuk mengakhiri kebuntuan.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Dukungan dari Front Nasional atau Barisan Nasional (BN) dengan 30 anggota parlemen dipandang sebagai faktor penentu dalam pengaturan baru.
Aliansi Partai Sarawak blok lain, atau Gabungan Parti Sarawak (GPS), dengan 23 kursi mengindikasikan akan mendukung kelompok yang dipimpin Yassin, tetapi ragu-ragu.(T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina