Oleh: Usamah Ali Abdul Majid, Aktivis Aqsa Working Group (AWG) Jawa Barat
Kita sudah tahu bahwa Al-Aqsa dan Palestina harus kita perjuangkan kebebasannya. Kita juga sudah tahu bahwa kita harus berkontribusi dalam perjuangan tersebut. Lalu dengan apa? Dengan apa kita bisa ikut berjuang? Bagaimana caranya kita membantu rakyat Palestina?
Jawabannya sederhana. Dengan segala yang kita bisa dan kita miliki. Allah memberikan kita fisik yang kuat dan harta yang berlebih? Pergilah ke sana, langsung terjun ke lapangan, misalnya sebagai menjadi relawan kemanusiaan.
Allah memberikan kita harta yang berlebih? Sisihkanlah sebagiannya untuk membantu mereka menghangatkan diri menghadapi musim dingin. Kita tidak mempunyai fisik yang kuat atau harta berlebih? Suarakanlah perjuangan ini, berikan kabar gembira bagi mereka yang ingin ikut berjuang. Kita tidak memiliki semua itu? Berdoalah. Pintakan kebaikan untuk mereka di keheningan malam. Panjatkan kemenangan untuk mereka di keramaian siang.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Apakah kita tahu bahwa kepakan sayap kupu-kupu di Brazil bisa menimbulkan angin ribut di Amerika Selatan? Teori ini disebut dengan “the butterfly effect” atau teori efek kupu-kupu. Teori ini membuktikan bahwa hal kecil bisa membawa efek yang besar. Maka bisa dikatakan bahwa perjuangan kita, dipandang sekecil apapun itu, insya-Allah akan memberikan kontribusi yang besar.
Lomba mewarnai Masjidil Aqsa untuk anak-anak misalnya, bisa mengobarkan api semangat para mujahid di garis depan, lebih terang dari api yang mengelilingi mereka.
Berkibarnya bendera Palestina di puncak-puncak gunung di Indonesia saat Pekan Solidaritas Palestina yang diselenggarakan Lembaga Kepalestinaaan Aqsa Working Group (AWG) di penghujung 2021 lalu, menghujani rakyat Palestina dengan harapan. Harapan bahwa suatu hari nanti Allah akan mengembalikan tanah suci itu kembali ke pangkuan kaum muslimin.
Sebagaimana yang Allah firmankan dalam Surat An Nisa ayat 75, bahwa kita harus membela orang yang lemah dan tertindas, baik laki-laki maupun perempuan. Baik orang tua maupun anak-anak.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاۤءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا مِنْ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ اَهْلُهَاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ نَصِيْرًا
Artinya: “Dan mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang berdoa, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong dari sisi-Mu.” (QS An-Nisa/4: 75).
Adapun kunci utama dalam membebaskan Al-Aqsa adalah dengan bersatunya kaum Muslimin, berjama’ah. Seperti yang Allah sebutkan dalam Surat Ali Imran ayat 103. Dengan berjama’ah, kita bisa menjadi lebih kuat dalam menuntaskan perjuangan ini.
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Artinya: “Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (QS Ali Imran/3: 103).
Perjuangan pembebasan Al-Aqsa dan Palestina itu sendiri sudah berlangsung selama puluhan tahun, dan akan terus berlangsung selama Zionis Israel belum kalah.
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Tanah Palestina telah menjadi saksi meletusnya Intifadah Al-Aqsa, yaitu perjuangan rakyat Palestina yang bersenjatakan batu dan kerikil melawan peluru, roket dan rudal tentara Zionis Israel.
Tinta sejarah telah membuktikan kedzaliman mereka. Dengan dinginnya, mereka membunuh orang-orang tidak bersalah; wanita, orangtua, dan anak-anak. Mereka membunuh dengan alasan membela diri, membalas serangan yang datang kepada mereka. Namun, serangan model apa kiranya yang bisa diluncurkan oleh bayi dan anak-anak?
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabat telah memberikan teladan utama, bahwa tidak berakhir perjuangan mereka kecuali pada dua hal; menang dengan mulia atau mati syahid.
Jadi, teruslah mengepakkan sayap-sayap perjuangan Al-Aqsa. Sekecil apapun, itu akan berdampak besar bagi nyala api perjuangan. Allahu Akbar! Al-Aqsa Haqquna !! (A/Usm/RS2)
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh