Brussels, 25 Rabi’ul Awwal 1436/16 Januari 2015 (MINA) – Dua orang tewas dalam serangan di Verviers di bagian timur negara itu dan aparat keamanan langsung memperketat tingkat keamanan.
Hakim Eric Van der Sypt mengatakan kepada wartawan di Brussels, Kamis, tersangka melakukan serangandan langsung menembaki pasukan keamanan.
Dia mengatakan dalam sebuah konferensi pers mendadak , serangan terjadi di wilayah Brussels dan Verviers, Aljazeera dikutip Mi’raj Islam News Agency (MINA) sebagai laporan.
“Tingkat kewaspadaan di Belgia dinaikkan ke level tertinggi kedua,” katanya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Laporan media setempat mengatakan tidak ada korban di antara pasukan keamanan yang terlibat baku tembak.
Polisi menutup jalan di sekitar gedung tempat operasi itu berlangsung, kata surat kabar La Libre nasional.
“Suara tembakan dan ledakan ‘
Saksi mata mengatakan tembakan dan beberapa ledakan terdengar di jalan sekitar perumahan di Verviers dekat stasiun kereta api.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Saya mendengar semacam ledakan, diikuti oleh beberapa tembakan,” kata salah satu warga setempat kepada media RTBF.
“Untuk saat ini, saya tidak bisa mengatakan apa-apa lagi karena saya tidak berani keluar untuk melihat apa yang terjadi.”
Warga lain berkata “senapan mesin menembak selama sekitar 10 menit”.
Insiden itu terjadi seminggu setelah serangan mematikan di Paris yang menewaskan 17 orang pada sebuah media satire yang sering mengujat Nabi Muhmmad SAW dan Islam, termasuk wartawan dan polisi.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Al-Qaeda Cabang Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan di Paris pada surat kabar Charlie Hebdo dan supermarket halal.
Penyidik Belgia mengatakan sebelumnya pada hari Kamis mereka menyelidiki apakah seorang pedagang senjata menjual senjata yang digunakan dalam serangan Paris, setelah Amedy Coulibaly, salah satu penyerang bersenjata di Paris, menjual mobil milik rekannya Hayat Boumeddiene.
Tidak ada konfirmasi dari setiap hubungan antara investigasi Coulibaly dan serangan hari Kamis di Belgia.
Seorang pria bernama Neetin Farasula, dari kota bandara Charleroi di Belgia selatan yang berbahasa Perancis, berada dalam tahanan karena dicurigai kemungkinan adanya hubungan dengan senjata yang digunakan dalam serangan Paris.
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza
Jaksa Belgia sedang bekerja sama dengan pihak berwenang Prancis untuk mencari tahu “kemungkinan keterkaitan” dengan serangan pekan lalu di Paris, kata kantor berita AFP. (T / P009/P2)
Mi’raj Islam News Agency (MINA)
Baca Juga: Demonstrasi Meletus di Paris Protes Galang Dana Zionis