Jakarta, MINA – Bagi masyarakat indonesia, kurma merupakan buah-buahan yang sangat familiar. Sebab, lebih dari 80 persen penduduk Indonesia beragama Islam dan merupakan terbesar di dunia. Maka tak heran, Indonesia menjadi pangsa pasar bagi negara-negara penghasil kurma, khususnya negeri Arab.
Wakil Ketua Asosiasi Petani Kurma Indonesia (APKI) Hendra Andiarto mengatakan, pihaknya ingin Indonesia bukan saja sebagai pangsa pasar, tetapi bisa swasembada kurma pada 2030 mendatang.
“Asosiasi ini sudah berdiri sejak satu tahun lalu. Berawal dari para penghobi kurma dan melihat petani kurma di Thailand berhasil, sehingga di Indonesia harusnya bisa berhasil juga. Target kita 2030 Indonesia swasembada kurma,” ujar Hendra, Rabu (24/1).
Ia menjelaskan, di Alquran kurma disebut sebanyak 21 kali, sehingga tidak mengherankan jika buah yang satu ini biasa dikonsumsi untuk berbuka puasa di bulan suci Ramadhan dan di hari raya Idul Fitri, sesuai tuntunan baginda Nabi.
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Dengan masih sedikitnya referensi cara menanam kurma yang ada, kata dia, maka belum banyak yang tahu seperti apa cara menanam pohon kurma, seperti apa budidaya kurma di Indonesia, seperti apa memilih bibit kurma yang baik dan cepat berbuah serta memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Apakah pohon kurma bisa berbuah? Kalau bisa berbuah dimana kebun kurma di Indonesia? Bagaimana cara perawatan tanaman kurmanya dan sebagainya. Sehingga secara nilai bisnis layak dikebunkan dan profitable,” ujarnya.
Sejauh ini APKI sudah memiliki sekitar 7000 ribu petani kurma yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. (L/R06/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris