Pulau Bacan, Maluku Utara, MINA – Arrahman Quranic Learning (AQL) Peduli memberangkatkan kapal bantuan kemanusiaan dari Pelabuhan Pasar Baru Babang, Labuha, Pulau Bacan, Maluku Utara, Sabtu (18/10) yang mengangkut 20 ton beras dari AQL untuk pengungsi korban gempa di desa Gane Luar.
Kapal dilepas oleh pendiri AQL Peduli Ustaz Bachtiar Nasir dalam acara yang juga dihadiri Asisten I mewakili Bupati Labuha Amir Dokula Lama, Komandan Distrik Militer (Dandim) Halmahera Selatan dan Kepala Kepolisian Babang, Bacan Timur.
Pendiri AQL Peduli Ustaz Bachtiar Nasir mengemukakan, program bantuan pangan dari lembaganya untuk Desa Gane Luar adalah program tahap keempat. Program keempat fokus menangani penyaluran pangan, mengingat kondisi geografis yang belum memungkinkan bantuan dengan bentuk lainnya. Adapun program pertama sudah dilakukan pada Juli lalu.
Dalam sambutannya, Asisten I mewakili Bupati Labuha Amir Dokula Lama, mengatakan bahwa Desa Gane Luar merupakan wilayah terdampak gempa paling parah. Kondisinya terisolir dan keadaan geografis cukup berat untuk menuju ke sana.
Baca Juga: UAR Beri Pelatihan Mitigasi Bencana di SDN Ragunan 05 Pagi Jaksel
“Kami sangat menyambut baik inisiatif penyaluran bantuan oleh AQL Peduli untuk desa Gane Luar, dan kami ucapkan terimakasih dan mengapresiasi atas bantuan ini, semoga menjadi suatu amal shaleh,” kata Amir saat memberikan sambutannya.
Pendiri AQL Peduli menjelaskan, bulan Juli lalu, AQL sudah menyalurkan bantuan dalam bentuk pakaian layak, selimut dan Sembilan Bahan Pokok (Sembako).
Tahap kedua AQL Peduli menyalurkan bantuan sembilan ekor hewan kurban ekor sapi dan kambing ke sejumlah titik pengungsian.
Sebelum pulang ke Jakarta, UBN sempat menyebar tim untuk memeriksa keadaan pengungsi. Ternyata didapatkan setiap tenda sudah mulai kehabisan bahan makanan.
Baca Juga: Gunung Dempo di Sumsel Erupsi, Status Level II Waspada
“Ketika kita periksa ternyata hanya tinggal 10 kilo beras, karena akses membeli beras cukup sulit, termasuk biaya angkut dengan kapal lebih mahal daripada harga beras,” ujarnya.
Sehingga, kata UBN, di tahap ketiga tim AQL Peduli mengirim sagu lempeng sebanyak 10 ribu ikat untuk menutupi kebutuhan Sembako para pengungsi.
“Kita kirim 10 ribu ikat Sagu, untuk cadangan makanan sementara, sembil menunggu beras datang,” ujarnya.
Rencananya, katanya lagi, di tahap lima AQL Peduli akan membuat program pembangunan rumah hunian dari kayu agar tahan gempa.
Baca Juga: BNPB: Banjir Bandang Melanda Tapanuli Sumut, Dua Orang Meninggal
“InsyaAllah program pemerintah akan masuk, tapi belajar dari peristiwa Lombok dan Palu, kita merasa lambat. Jadi kita dahului bantuan pembangunan rumah,” jelasnya.
UBN mengatakan, bahwa AQL Peduli dalam membantu desa Gane Luar, merupakan lembaga yang terdepan dan hingga kini masih berada di lokasi.
“Saya sendiri pun, di bulan Agustus lalu datang ke lokasi dengan menggunakan Kapal laut, namun kondisi cuaca ombak yang sangat besar akhir tidak jadi, sehingga menggunakan motor untuk kelokasi gempa tersebut,” terangnya.
Program bantuan Beras untuk Desa Gane Luar, menurut UBN, totalnya sebanyak 120 ton dengan proyeksi selama enam bulan. Namun, pengiriman dilakukan secara bertahap.
Baca Juga: Rekor Baru MURI: 44.175 ASN Jabar Pakai Sarung Tenun, Bukti Cinta Budaya Lokal
“Dikirim secara bertahap, setiap bulan dikirim 20 ton, karena kapasitas gudang kita di sana juga tidak memadai,” katanya.
Terakhir, UBN mengutip surah Al Araf ayat 96, yang artinya Kesejahteraan suatu negeri bergantung pada iman dan ketaqwaan penduduknya. Bila manusia mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah akan turunkan rahmatNya. (L/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant