Yerusalem, MINA – Aliansi Arab Joint List yang merupakan koalisi empat partai mayoritas Arab mengatakan memboikot upacara pelantikan Anggota Knesset hari Kamis (3/10).
Anggota Knesset Ahmad Tibi dari Joint List mengatakan, langkah itu untuk memprotes apa yang disebutnya kegagalan pemerintah dalam mengatasi meningkatnya tingkat kekerasan di kota-kota Arab.
“Besok, 13 anggota Knesset dari Joint List tidak akan mengambil bagian dalam sidang pleno Knesset yang meriah, sebagai bagian dari pemogokan umum yang diumumkan oleh Komite Pemantau Tinggi Arab atas gelombang pembunuhan di kota-kota Arab dan ketidakgunaan polisi,” tulis Ahmad Tibi di Twitter, Rabu, demikian Times of Israel melaporkan.
Pekan-pekan terakhir terjadi lonjakan pembunuhan terhadap kalangan minoritas Arab di Israel, mendorong perwakilan politiknya berjanji untuk menjadikan masalah itu sebagai masalah utama.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Lebih dari 60 orang Arab Israel telah dibunuh sejak awal 2019.
“Lusinan orang yang terbunuh sejak awal tahun ini adalah korban bukan hanya dari kejahatan kekerasan, tetapi juga karena ketidaktertarikan pemerintah dan penegak hukum,” tweet pemimpin Joint List Ayman Odeh. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya