Riyadh, 29 Ramadhan 1434/6 Agustus 2013 (MINA) – Mahkamah Tinggi Saudi Arabia meminta kaum muslimin di negeri-negeri muslim untuk mengadakan rukyatul hilal bulan Syawal pada Selasa sore (6/8).
Inewsarabi melaporkan, Mahkamah Tinggi Arab Saudi meminta kaum muslimin agar melaporkan hasil pantauannya ke pengadilan terdekat, baik pantauan yang melihat dengan mata telanjang atau melalui teropong.
Sumber menyebutkan bahwa berdasarkan Kalender Ummul Qura hari Selasa adalah 29 Ramadhan, sehingga dilakukan rukyatul hilal, walaupun tidak dapat melihatnya.
Mahkamah Tinggi berharap semua umat Islam di negeri-negeri muslim ikut ambil melaporkan rukyatul hilal awal bulan Syawal ini pada Selasa malam.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
“Kepada orang-orang yang Allah beri kemampuan untuk melibatkan diri bekerja sama dalam kebenaran dan kesalehan ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih telah ikut berpartisipasi di dalamnya. Semoga Allah memberkahi dan shalawat atas Nabi Muhammad beserta keluarganya dan sahabatnya secara keseluruhan,” ujar sumber Arab.
Menurut Ustadz K.H. Abu Muchtar Marsa’I, Amir Dewan Hisab dan Rukyat Jama’ah Muslimin (Hizbullah), ternyata Mahkamah Tinggi Saudi Arabia mengumumkan rukyatul hilal dilaksanakan hari ini juga, Selasa (6/8). Namun jika belum melihat hilal, akan dilaksanakan rukyatul hilal esok harinya, Rabu (7/8).
“Secara implisit batin mereka sebenarnya mengakui awal Ramadhan itu Selasa (9/7) menurut rukyat global. Tetapi karena negara nasional mereka mulai puasa Rabu dengan alasan tidak ada yang melihat hilal di negaranya,” imbuhnya. (L/R1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan