Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab Saudi Akan Bangun Pabrik Hidrogen Hijau Terbesar di Dunia

siti aisyah - Rabu, 24 Mei 2023 - 17:26 WIB

Rabu, 24 Mei 2023 - 17:26 WIB

3 Views ㅤ

Bendera Arab Saudi. (Foto: Anadolu)

Riyadh, MINA – Perusahaan Hidrogen Hijau Neom Arab Saudi telah menyelesaikan serangkaian perjanjian dengan 23 bank dan perusahaan investasi lokal, regional dan internasional, senilai $8,4 miliar untuk mendirikan pabrik produksi hidrogen hijau terbesar di dunia.

Riyadh, produsen minyak terkemuka dan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yakin permintaan minyak akan tetap tinggi selama beberapa dekade, dan menghabiskan miliaran dolar untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak mentahnya, tetapi Putra Mahkota, Mohammed bin Salman, bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi dan mengandalkan hidrogen sebagai bagian dari strategi Visi 2030-nya.

Perusahaan tersebut mengatakan, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip MEMO, Rabu (24/5) bahwa pabrik tersebut, dengan usaha patungan yang setara antara Acwa Power, Air Products, dan Neom, akan dibangun di kota Oxagon di wilayah NEOM di sebelah barat Kerajaan.

Menurut pernyataan itu, Air Products akan bertanggung jawab atas pekerjaan teknik, pengadaan, dan konstruksi, sementara NEOM telah disetujui oleh lembaga pemeringkat kredit Global American Standard & Poor, sebagai ‘mengikuti prinsip pinjaman hijau’.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Menurut pernyataan tersebut, pabrik hidrogen akan menghasilkan hingga 4 gigawatt energi matahari, dan angin yang pada gilirannya akan digunakan untuk memproduksi hingga 600 metrik ton per hari hidrogen bebas karbon pada akhir tahun 2026.

NEOM adalah proyek “paling ambisius” Arab Saudi dan satu dari puluhan usaha real estate yang dibuat untuk memajukan reformasi sosial dan ekonomi di Kerajaan. Kerajaan berencana menjadi sumber hidrogen terbesar di dunia, menurut pernyataan sebelumnya oleh Menteri Energi, Pangeran Abdulaziz bin Salman.

Teknologi untuk produksi hidrogen hijau skala besar masih belum pasti, tetapi pasar diperkirakan akan bernilai $700 miliar per tahun pada tahun 2050, menurut perkiraan Bloomberg.

Riyadh juga berencana untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060, dengan mengembangkan pabrik penangkap karbon dan pusat penyimpanan. (T/R6/P1)

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Sport
Dunia Islam
MENAG
Indonesia
Internasional
Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom