Jeddah, MINA – Direktur Utama perusahaan Arab Saudi Battlah Cooperation, Muhammad Husein, dan Direktur PT Sang Hyang Seri (Persero), Karyawan Gunarso, menandatangani MOU secara virtual dalam acara yang dipusatkan di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah
“Battlah akan melakukan impor perdana beras dari Indonesia,” demikian Husein di sela-sela penandatangan MoU kerja sama dagang antara perusahaannya dengan perusahaan BUMN PT Sang Hyang Seri (Persero), Senin (15/6).
Penandatanganan MoU ini disaksikan Konsul Jenderal RI di Jeddah Eko Hartono, Direktur Komersial PT RNI (Holding BUMN Pangan), Frans Tambunan, dan Kepala ITPC Jeddah Muhammad Rivai Abbas.
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal RI Jeddah memberikan masukan kepada PT Sang Hyang Seri agar harga beras yang akan diekspor tidak terpaut jauh dari sisi harga dengan para pesaingnya, yaitu Thailand dan Vietnam.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
MoU kerjasama pembelian beras ini juga merupakan langkah awal dari berbagai komoditi andalan Indonesia yang memiliki peluang yang sangat besar di pasar Arab Saudi seperti kakao dan rempah-rempah.
“Ekspor perdana beras ini akan dijadikan sebagai batu pijakan untuk nantinya diperluas ke produk-produk lainnya. Selain beras, mereka (Battlah Corporation) juga mengimpor biji kakao, kemudian rempah-rempah, kopi dan teh,” ucap Konjen.
Sementara Kepala ITPC Jeddah, mengatakan, beras adalah makanan pokok masyarakat Indonesia. ”
Dengan banyaknya masyarakat Indonesia berdomisili di Arab Saudi ditambah jamaah haji dan umroh asal Indonesia yang kesehariannya mengkonsumsi nasi, maka masuknya beras asal Indonesia ke Arab Saudi dalam kondisi pandemi ini, merupakan langkah yang tepat,” katanya.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Direktur PT Sang Hyang Seri, Karyawan Gunarso, menyatakan optimis MoU yang ditandatangani kedua perusahaan ini menjadi awal yang baik untuk meningkatkan skala kerja sama yang lebih besar antara Indonesia dan Arab Saudi, khususnya suplai kebutuhan jemaah haji dan umrah dari Indonesia.
Oleh sebab itu, PT Sang Hyang Seri menyatakan akan berkomitmen menjaga kuantitas dan kualitas produksi beras sebagai produk ekspor perdana dari perusahaannya ke pasar Arab Saudi.
Dari sisi harga, terang Karyawan Gunarso, beras asal Indonesia bisa sedikit lebih tinggi daripada harga beras Thailand dan Vietnam karena memiliki keunggulan rasa.
Untuk memperluas cakupan kerja sama ini, Dirut Battlah Corporation mengusulkan agar segera membentuk tim khusus yang bisa bergerak cepat dan menjalin komunikasi secara intensif guna menindaklanjuti kerangka kerja sama dagang ini.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Kedua pihak sepakat utk segera menindaklanjuti Nota Kesepahaman ini menuju penandatanganan Kesepakatan Perdagangan dalam waktu beberapa hari mendatang.
“Tentu selaku pelaku bisnis di Arab Saudi, yang kami utamakan adalah kualitas dan harga (yang bersaing). Kami terus terang terbuka kepada Bapak-bapak sekalian, kami telah menjajaki sejumlah produsen kakao dan rempah-rempah. Namun, jika kerja sama ini berjalan dengan baik, kami akan memilih kerja sama dengan Indonesia,” ucap Jubir perusahaan Battlah Corporation.
Battlah Cooperation for Operation and Maintenance merupakan perusahaan yang berkantor pusat di Kota Suci Mekkah. Bergerak di bidang perdagangan dan kontraktor umum yang mencakup impor, pengiriman, distribusi dan pemasaran.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng