Jeddah, MINA – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan menampung 1.000 jamaah yang merupakan anggota keluarga para syuhada dan terluka di Jalur Gaza sebagai langkah luar biasa pada musim haji tahun ini. Perintah untuk melakukan hal ini diberikan oleh Raja Salman Bin Abdulaziz dalam sebuah dekrit kerajaan, kantor berita resmi Saudi melaporkan, Rabu, (12/6).
Langkah ini menjadikan jumlah total jamaah haji dari Palestina menjadi 2.000 orang dalam Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji, Umrah dan Kunjungan, yang dilaksanakan oleh Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan.
“Kementerian telah bersiap menerima tamu Penjaga Dua Masjid Suci dari keluarga para syuhada dan korban luka di Palestina dan telah mengembangkan rencana untuk tujuan ini melalui beberapa komite yang bertugas merawat mereka dan memungkinkan mereka untuk menunaikan ibadah haji dengan kemudahan dan kenyamanan,” jelas Menteri Urusan Islam Saudi, Abdullatif Bin Abdulaziz Al-Sheikh.
Pada Sabtu, konvoi jamaah Palestina dari Tepi Barat yang diduduki tiba di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji. Sementara Israel memblokir jamaah haji dari Gaza untuk melaksanakan kewajiban keagamaan ini dengan menutup Penyeberangan Rafah. Kementerian Wakaf dan Urusan Agama di Gaza mengecam Israel atas hal ini.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Tentara Israel mengambil kendali atas perbatasan di Rafah sejak tanggal 7 Mei, termasuk metutup untuk jamaah haji menuju Arab Saudi. Selain itu, pasien yang mencari perawatan di luar negeri juga ditolak, tidak terkecuali memblokir masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi