Riyadh, 15 Rajab 1436/4 Mei 2015 (MINA) – Arab Saudi membantah telah melakukan operasi darat di Aden, Ahad (3/5), namun menolak berkomentar tentang kehadiran pasukan khusus.
Sebelumnya, sumber lokal melaporkan, sekitar 30 tentara yang tergabung dalam koalisi pimpinan Arab Saudi dikerahkan Sabtu malam (2/5) di kota Aden, pusat basis kekuatan pendukung pemerintah Yaman, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Di Aden, Ali Al-Ahmadi, juru bicara Perlawanan Rakyat Selatan, kelompok yang membela kota pelabuhan selatan melawan milisi Houthi, mengatakan kepada kantor berita Reuters, pejuang memerangi pemberontak di sekitar bandara Aden, bukan tentara pasukan khusus Arab yang dikerahkan oleh koalisi pimpian Arab Saudi.
Juru bicara koalisi juga telah mengeluarkan penyangkalan. Dia menegaskan, bagaimanapun juga, koalisi Arab tetap terlibat dalam perang di negara Semenanjung Arab itu.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Tidak ada pasukan asing di Aden, tetapi koalisi terus membantu memerangi milisi Houthi,” kata Brigadir Jenderal Ahmed Al-Assiri dalam sebuah pernyataan.
Koalisi yang berusaha mengembalikan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, termasuk delapan negara Arab lainnya, menerima dukungan logistik dari Amerika Serikat, Inggris dan Perancis.
Mereka telah menolak penggunaan pasukan darat. Hingga saat ini, koalsi masih menggunakan kekuatan udara dan beberapa artileri di perbatasan Saudi untuk membombardir milisi Houthi dan satuan-satuan tentara sekutunya.
Data PBB 24 April menyebutkan, peperangan di Yaman telah menewaskan lebih 1.000 orang, termasuk sekitar 551 warga sipil sejak pemboman dimulai. Lembaga anak PBB UNICEF mengatakan, sedikitnya 115 anak-anak termasuk di antara mereka yang mati.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
PBB juga memperingatkan ancaman lumpuhnya infrastruktur utama di negara itu karena kekurangan bahan bakar utama. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB