Beirut, 1 Rajab 1436/19 April 2015 (MINA) – Dengan dana dari Arab Saudi, Lebanon secara bertahap mendapat kiriman berbagai keperluan militer buatan Perancis bernilai AS $ 3 milyar untuk meningkatkan pertahanan dalam melawan kelompok bersenjata yang menekan di sepanjang perbatasan dengan Suriah.
Rudal anti-tank dijadwalkan tiba di sebuah pangkalan angkatan udara di Beirut, Senin (20/4), diawasi oleh Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian dan timpalannya dari Lebanon, Samir Mokbel, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Kemudian juga akan didatangkan 250 kendaraan transportasi dan tempur, tujuh helikopter Cougar, tiga kapal perang kecil dan berbagai peralatan pengawasan dan komunikasi jarak jauh, dalam waktu empat tahun sebagai bagian dari program modernisasi senilai AS $ 3 milyar.
Hal ini seluruhnya didanai oleh Arab Saudi yang ingin melihat tentara Lebanon berkemampuan membela perbatasannya melawan kelompok-kelompok bersenjata, khususnya dari ISIS dan Al-Qaeda cabang Suriah Nusra Front, bukannya mengandalkan kelompok Hizbullah yang adalah sekutu utama Iran, rival Saudi.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Kontrak dari Saudi tersebut juga menjanjikan tujuh tahun pelatihan untuk tentara Lebanon sebanyak 70.000 kekuatan dan 10 tahun pemeliharaan peralatan.
“Proyek ini bertujuan membantu kami membangun kembali tentara Lebanon untuk mampu menanggapi realitas keamanan baru,” kata seorang pejabat pertahanan Perancis.
Konflik di negara tetangga Suriah sejak tahun 2011, membuat Lebanon menghadapi gelombang ancaman dari jutaan pengungsi yang mengalir melintasi perbatasannya dan adanya ancaman kelompok pejuang.
Perancis sebenarnya terlambat sebagai pendatang dalam daerah konflik itu, di mana hampir semua dukungan internasional untuk Lebanon berasal dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Lebanon telah menolak Helikopter serang Gazelle, tank Leclerc dan kapal perang yang lebih besar, karena harganya terlalu mahal atau tidak cocok dengan lingkungan tempur di Lebanon. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan