Riyadh, MINA – Arab Saudi dan Oman menyerukan kerjasama lanjutan antara OPEC dan negara-negara produsen minyak lainnya C+) untuk membantu menstabilkan pasar.
Kedua negara memuji upaya OPEC+ untuk membawa stabilitas ke pasar minyak meskipun jatuhnya permintaan minyak mentah setelah pandemi virus corona. Demikian pernyataan yang dikutip dari Saudi Press Agency pada Selasa (12/7).
Pemimpin Oman, Sultan Haitham bin Tariq, mengunjungi Arab Saudi pada 11-12 Juli dalam perjalanan resmi pertamanya sejak berkuasa tahun lalu.
Kedua negara menekankan perlunya melanjutkan kerja sama untuk mendukung stabilitas pasar minyak.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kedua negara juga menyambut baik penguatan kerja sama implementasi pendekatan ekonomi karbon sirkular G20 untuk menjawab tantangan yang timbul dari emisi gas rumah kaca.
Harga Minyak berjangka tutun pada Senin lalu dengan minyak mentah Brent turun sekitar 1 persen menjadi diperdagangkan pada AS$74,82 per barel, sementara patokan AS West Texas Intermediate turun dengan ukuran yang sama pada AS$73,81 per barel.
Pada pekan lalu, OPEC+ (OPEC plus) menunda pembicaraan di antara produsen setelah perbedaan muncul antara Arab Saudi dan UEA mengenai strategi produksi di masa depan.
Arab Saudi dan Oman adalah bagian dari aliansi OPEC+ yang juga mencakup Rusia. (T/R6/P1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)