Arab Saudi Desak Lebanon Serius Reformasi Ekonomi

Munich, MINA – Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud meminta menunjukkan negaranya serius mereformasi untuk mendapat dukungan dari internasional karena terus merawat ekonominya yang sedang jatuh.

“Lebanon pertama-tama harus aktif menyelamatkan diri. Kami membutuhkan sinyal yang lebih kuat dari badan politik Lebanon bahwa mereka akan melangkah,” kata Pangeran Faisal dalam Konferensi Keamanan di Munich pada Sabtu (20/2), demikian Middle East Eye melaporkan.

Pangeran Faisal mengatakan, mengatasi gangguan regional dan hilangnya kedaulatan negara juga harus diprioritaskan, di samping menstabilkan ekonomi dan mengatasi korupsi.

“Jika ada inisiatif yang benar untuk mereformasi struktur ekonomi, mereformasi struktur pemerintahan, mereformasi cara ekonomi dikelola, maka saya pikir Anda dapat meminta negara-negara regional untuk menawarkan semua jenis dukungan,” kata Pangeran Faisal, ia menyebutkan teknis dan dukungan ekonomi serta bantuan pembangunan.

Dia menambahkan, ‘obat mujarab jangka pendek’ tidak akan membantu Lebanon, yang mengalami krisis keuangan pada 2019 di bawah beban utang publik yang besar, memotong lebih dari 90 persen nilai mata uang lokal dan menjerumuskan sebagian besar penduduk ke dalam kemiskinan.

Pada Maret 2021, Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Barat (ESCWA) mengatakan, 74 persen orang Lebanon yang tinggal di Lebanon menderita kemiskinan.

Pound Lebanon telah kehilangan 90 persen nilainya sejak Oktober 2019, mengakibatkan kemampuan orang mengakses bahan pokok, termasuk makanan, air, perawatan kesehatan, dan pendidikan, sementara kekurangan bahan bakar telah menyebabkan pemadaman listrik yang meluas. (T/R6/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.