Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ARAB SAUDI DESAK PBB DUKUNG PEMBANGUNAN DI PALESTINA

Nidiya Fitriyah - Selasa, 16 September 2014 - 22:44 WIB

Selasa, 16 September 2014 - 22:44 WIB

756 Views ㅤ

pbb.jpg" alt="presstv-pbb" width="385" height="194" /> presstv-pbb

Gaza, 21 Dzulqa’dah 1435/16 september 2014 (MINA) – Kerajaan Arab Saudi menuntut PBB agar membantu rakyat Palestina dalam mendukung pembangunan di Gaza yang hancur akibat agresi Israel Juli lalu.

Kerajaan Arab Saudi menyatakan kesedihannya atas penderitaan rakyat Palestina karena penjajahan Israel yang menghambat mereka untuk mendapatkan hak pembangunan dan hidup layak, demikian dilaporkan AlRay yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Duta Besar Arab Saudi untuk PBB di Jenewa, Faisal Bin Trad, menyatakan keprihatinan atas lambatnya kemajuan serta hambatan pembangunan akibat dari krisis ekonomi dan politik yang mengancam masa depan proses pembangunan di wilayah Palestina.

Sementara itu, untuk membangun kembali Gaza akan menelan biaya sejumlah 7,8 miliar Dolar AS atau sekitar 92,29 triliun rupiah, Otoritas Palestina mengatakan dalam laporan penilaian dari kerusakan pada seluruh lingkungan dan infrastruktur penting tujuh pekan agresi Israel terbaru.

Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA

Biaya pembangunan kembali sejumlah 17 ribu rumah Gaza yang dihancurkan akibat pemboman Israel akan menelan biaya mencapai 2,5 miliar Dolar AS atau sekitar 29,58 triliun rupiah, Otoritas melanjutkan, pada sektor energi diperlukan biaya sejumlah 250 juta Dolar AS atau sekitar 2,96 triliun rupiah setelah satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza dihancurkan oleh dua rudal Israel.

Pengkajian Perumahan Shelter Cluster di bawah Dewan Pengungsi Norwegia (Norwegian Refugee Council/NRC) bekerjasama dengan badan pengungsi PBB dan Palang Merah, menggarisbawahi kompleksitas dalam program rekonstruksi secara keseluruhan untuk Jalur Gaza, menilai perlu waktu 20 tahun untuk membangun kembali bangunan-bangunan yang rusak sejak serangan awal Juli lalu.

Hal itu didasarkan pada tingkat rendahnya pasokan barang/bahan bangunan yang diizinkan masuk ke Gaza oleh Israel, di mana rekonstruksi akan lebih cepat selesai jika perizinan bahan bangunan diperluas, harian Mesir Ahram melaporkan beberapa waktu lalu.(T/P008/R05)

 

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Mi’raj ISlamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda