Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ARAB SAUDI DIRIKAN TIGA UNIVERSITAS BARU

Admin - Sabtu, 5 April 2014 - 07:34 WIB

Sabtu, 5 April 2014 - 07:34 WIB

591 Views ㅤ

Zawya.com

Riyadh, 5 Jumadil Akhir 1435/5 April 2014 (MINA) – Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz yang merupakan Ketua Dewan Pendidikan Tinggi di negara itu memerintahkan pendirian tiga universitas baru di Hafr Al-Batin, Bisha, dan utara Jeddah, Menteri Pendidikan Tinggi Khaled Al-Anqari mengumumkan baru-baru ini.

Dua cabang dari peguruan tinggi negeri Universitas Raja Fahd untuk Minyak Bumi dan Mineral (King Fahd University of Petroleum and Minerals/KFUPM ) dan University Dammam di Hafr Al-Batin dan wilayah tetangganya akan menjadi sebuah universitas independen yang disebut Universitas Hafr Al-Batin.

Universitas baru akan mencakup 12 perguruan tinggi yang ada di kota-kota Al-Olaya, Al-Niairiah dan Al-Khafji, menteri mengatakan kepada Saudi Press Agency (SPA) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.

Dia juga mengatakan cabang-cabang Universitas Raja Khaled di Bisha dan daerah tetangga lainnya akan digabung untuk membentuk sebuah universitas baru bernama Universitas Bisha. Universitas itu akan mencakup 13 perguruan tinggi di Al-Nammas, Balqarin, Tathleeth, dan Sabt Al-Alaya.

Baca Juga: Vietnam Resmi Bergabung Sebagai Mitra BRICS

Sementara cabang Universitas Raja Abdul Aziz (The King Abdulaziz University/KAU) di utara Jeddah akan didirikan menjadi sebuah universitas yang independen. Universitas Jeddah terbaru akan mencakup 13 perguruan tinggi yang sekarang tersebar di sejumlah daerah termasuk kota Khulais, Al-Kamil, dan lain-lain.

Gubernur Makkah Pangeran Mishaal bin Abdullah mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Arab Saudi untuk menyetujui universitas baru itu. “Ini akan membantu siswa Saudi untuk memperoleh pendidikan tinggi tanpa kesulitan apa pun,” kata Mishaal.

Dia mengatakan Universitas Jeddah baru akan menyebarkan pengetahuan di wilayah tersebut.

Sebuah komite yang terdiri dari kementerian keuangan, kepegawaian dan pendidikan tinggi telah dibentuk guna menyelesaikan prosedur untuk pembentukan universitas baru serta perpindahan properti dan staf.

Baca Juga: Maladewa Sampaikan Berbelasungkawa atas Kecelakaan Pesawat India

Abdelelah Saaty, dekan institut bisnis di Rabigh meminta Raja Abdullah untuk memimpin kebangkitan pendidikan di Arab Saudi.

“Karena ia naik tahta pada tahun 2005, jumlah perguruan tinggi pemerintah telah meningkat dari tujuh menjadi 28. Ini merupakan prestasi besar,” katanya kepada Arab News.

Dia mengatakan, Arab Saudi memerlukan setidaknya lebih dari 10 perguruan tinggi dalam lima tahun ke depan untuk memenuhi persyaratan dari pertumbuhan populasi.

“Universitas Raja Abdul Aziz dirancang untuk menampung 50 ribu mahasiswa. Jumlah mahasiswa sudah naik tiga kali lipat,” kata Saaty.

Baca Juga: Pesawat Air India Jatuh Usai Lepas Landas, Bawa 242 Penumpang

Universitas Jeddah baru akan mengurangi tekanan pada Universitas Raja Abdul Azis, yang memiliki lebih dari 140 mahasiswa pada periode ini.

Saaty menekankan, pemerintah harus terus mengirimkan warganya ke luar negeri untuk menjalani pendidikan tinggi guna belajar dari praktek-praktek terbaik di universitas-universitas terkemuka di seluruh dunia.

Saat ini, terdapat 25 universitas pemerintah di Arab Saudi selain perguruan tinggi swasta, perguruan tinggi yang berafiliasi dengan universitas, dan perguruan tinggi khusus perempuan, di samping lembaga dan institusi yang menyediakan pendidikan tingkat universitas spesialis pemerintah.

Semua universitas berada di bawah supervisi Kementerian Pendidikan Tinggi (Ministry of Higher Education) kecuali Universitas Islam Madinah (Islamic University of Medinah), Universitas terbaik di Arab Saudi untuk pendidikan agama Islam, yang berada di bawah supervisi dewan menteri (Council of Ministers).

Baca Juga: Polisi India Serang Demonstrasi Mahasiswa Pro-Palestina

Mencari untuk meningkatkan masa depan pendidikan tinggi di negeri kaya minyak itu selama 25 tahun ke depan, pemerintah Saudi menyusun rencana strategis, Afaq, untuk mengembangkan dan memperluas pendidikan tinggi di negara tersebut. Pengembangan meliputi mendirikan universitas dan perguruan tinggi baru.(T/P02/EO2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: HALO Trust: Seperlima Penduduk Afghanistan Berisiko Kena Ranjau Darat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Khutbah Jumat
Timur Tengah
MINA Edu