Riyadh, MINA – Arab Saudi dan Iran pada Jumat (10/3) sepakat untuk membangun kembali hubungan diplomatik, dan membuka kembali kedutaan masing-masing dalam waktu dua bulan setelah bertahun-tahun ketegangan antara kedua negara.
Dalam sebuah pernyataan Trilateral oleh Kerajaan Arab Saudi, Republik Rakyat China, dan Republik Islam Iran, yang dipublikasikan resmi Kantor Berita Arab Saudi SPA, diumumkan bahwa kesepakatan telah dicapai antara Kerajaan Arab Saudi dan Republik Islam Iran.
“Menanggapi prakarsa Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping, atas dukungan China untuk mengembangkan hubungan bertetangga yang baik antara Kerajaan Arab Saudi dan Republik Islam Iran, ketiga negara mengumumkan bahwa kesepakatan telah dicapai antara Kerajaan Arab Saudi dan Republik Islam Iran,” tulis pernyataan itu.
Hal itu termasuk kesepakatan melanjutkan hubungan diplomatik di antara mereka, dan membuka kembali kedutaan, dan misi mereka dalam jangka waktu tidak lebih dari dua bulan, di mana kesepakatan itu mencakup penegasan atas penghormatan terhadap kedaulatan negara, dan tidak campur tangan dalam urusan internal negara.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh pejabat tinggi keamanan Iran, Ali Shamkhani, dan penasihat keamanan nasional Arab Saudi Musaed bin Mohammed Al-Aiban.
Kedua negara juga sepakat, menteri luar negeri keduanya akan bertemu untuk mengimplementasikan perjanjian tersebut, mengatur kepulangan duta besar mereka dan membahas cara meningkatkan hubungan bilateral.
Pihak Saudi dan Iran menyatakan penghargaan dan terima kasih mereka kepada Irak dan Oman karena menjadi tuan rumah putaran dialog yang berlangsung antara kedua belah pihak selama tahun 2021-2022.
Oman menyambut baik pernyataan trilateral tentang dimulainya kembali hubungan diplomatik antara Riyadh dan Iran, kata sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Oman.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
AS mengatakan mengetahui laporan dari kedua negara yang melanjutkan hubungan diplomatik, tetapi merujuk rincian lebih lanjut ke Arab Saudi, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih pada hari Jumat.
“Secara umum, kami menyambut setiap upaya untuk membantu mengakhiri perang di Yaman dan mengurangi ketegangan di kawasan Timur Tengah,” katanya. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka