Arab Saudi, Maroko, dan Mesir Serukan Gencatan Senjata di Tengah Agresi Israel

Jeddah, MINA – Arab Saudi, Maroko dan Mesir pada, Sabtu (4/5) menyerukan gencatan senjata segera di tengah serangan pendudukan Israel yang sedang berlangsung di daerah Gaza yang diduduki, seperti yang dikutip dari Memo, Ahad (5/5).

“Masalah Palestina tetap menjadi prioritas umat Islam, yang mencerminkan suara komunitas Islam dalam mendukung persaudaraan terhadap rakyat Palestina,” kata Menteri Luar Negeri Saudi, Faisal bin Farhan bin Abdullah pada pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15 yang diadakan di ibu kota Gambia, Banjul.

“Agresi pendudukan Israel masih berlangsung dan bahkan meningkat terhadap warga sipil, rumah sakit, sekolah, dan infrastruktur, yang mengakibatkan ribuan korban,” kata menteri Saudi.

Kerajaan Saudi menegaskan kembali tuntutannya untuk lakukan gencatan senjata segera dan permanen di Jalur Gaza juga memperbarui seruan negaranya untuk menyediakan jalur yang aman dan meringankan penderitaan rakyat Palestina.

Baca Juga:  Ini 7 Alasan Israel Ingin Serang dan Kuasai Rafah

Raja Maroko Mohammed VI menyerukan penghentian segera atas agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza dan mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan ke seluruh Gaza.

“Kami menegaskan kembali permintaan kami untuk penghentian segera, berkelanjutan, dan komprehensif atas agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan untuk mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan ke seluruh Jalur Gaza,” katanya.

“Hati kami berdarah atas agresi keji di Gaza, yang telah menempatkan rakyat Palestina dalam kondisi yang sangat berbahaya, dan merupakan aib bagi kemanusiaan,” tambahnya.

Menurut Mohammed VI, yang memperburuk kondisi ini adalah meningkatnya serangan yang disengaja oleh pemukim ekstremis di Tepi Barat, di bawah naungan pejabat pendudukan Israel.

Baca Juga:  Israel Hancurkan 604 Masjid dan 3 Gereja di Gaza

Ia menuntut penghentian tindakan pendudukan Israel secara sepihak dan tidak sah yang menargetkan wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa, dengan tujuan mengubah status hukum dan budaya kota Yerusalem.

Mohammed VI menegaskan kembali penolakannya terhadap segala bentuk pemindahan paksa, hukuman kolektif, dan tindakan pembalasan terhadap warga Palestina.

Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry memperingatkan, cara pendudukan Israel menolak perdamaian akan menyeret seluruh kawasan ke dalam ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Shoukry mendesak implementasi keputusan Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB terkait gencatan senjata segera dan aliran bantuan ke Gaza.

Shoukry memperingatkan terhadap upaya pendudukan Israel untuk menyerang Rafah, tempat perlindungan terakhir bagi hampir satu setengah juta pengungsi Palestina.

Baca Juga:  WHO: Tak Ada Pasokan Medis yang Diterima di Gaza Selama 10 hari

KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) OKI dimulai pada Sabtu di ibukota Gambia, Banjul. KTT dua hari tersebut mengusung tema, Meningkatkan Persatuan dan Soliidaritas Melalui Dialog untuk Pembangunan Berkelanjutan, dalam hal ini akan membahas isu-isu global, terutama situasi terkini di Palestina dan pendudukan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan sejauh ini telah menewaskan lebih dari 34.600 orang.

OKI adalah sebuah organisasi antar negara dengan 57 negara anggota yang memiliki seorang perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa. (chy)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Widi Kusnadi