Makkah, MINA – Pemerintah Arab Saudi memperketat jalur masuk ke Kota Makkah dua pekan menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji 1445 Hijriah, Setiap orang datang dari Madinah atau Jeddah menuju Kota Makkah kini harus melalui lima titik check point (pos pemeriksaan).
Wartawan Senior Umar Barat menjadi petugas Media Center Haji (MCH) 2024 dari Arab Saudi melaporkan, pemeriksaan super ketat untuk masuk Kota Makkah itu guna mencegah pengunjung yang tidak memiliki visa haji, Jumat (31/5).
Pemeriksaan tersebut juga dialami jamaah calon haji (Calhaj) Indonesia yang akan menuju Makkah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji.
“Setidaknya ada lima titik check point (pos pemeriksaan) yang harus dilalui jamaah yang datang dari Madinah maupun Jeddah,” kata Khalidin Umar Barat, petugas MCH PPIH Arab Saudi 2024.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Ketatnya pemeriksaan ini merupakan tindaklanjut aturan yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi jelang selama musim haji. Pemerintah Arab Saudi melarang pengunjung masuk ke Kota Makkah selain pengguna visa haji.
Karenanya, Pemerintah Arab Saudi memperketat jalur masuk Makkah itu untuk mengantisipasi kedatangan jamaah haji ilegal yang tidak memiliki visa haji. Sehingga, proses ibadah pada puncak haji nanti bisa berjalan dengan aman dan lancar.
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Nasrullah mengatakan, jamaah yang datang dari Jeddah akan melewati dua titik check point.
“Kalau dari Jeddah ke Makkah ini ada dua (Check Point). Jadi, pertama di Shumaisi. Dan yang kedua yang pas biasa cek orang umrah itu, di daerah Zaidi,” ujar Ketua PPIH Arab Saudi Nasrullah Jasam di Kantor Daker Makkah, Kamis (30/5).
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Nasrullah sendiri hampir setiap hari melakukan perjalanan dari Jeddah ke Makkah. Menurut dia, pihak keamanaan Arab Saudi juga selalu melakukan pemeriksaan terhadap dirinya.
“Hampir tiap hari saya ke Makkah. Itu di Shumaisi itu ada check point rutin dari pemerintah Arab Saudi. Karena saya punya tasreh murur untuk izin masuk Makkah, itu bukan hanya diperlihatkan kertasnya saja, tapi dicocokkan dengan alat yang mereka punya,” ucap dia.
Jika surat izin yang dibawanya itu sesuai dengan alat tersebut, maka baru bisa lewat menuju Makkah. Jika tidak cocok, kata dia, maka biasanya akan dibelokkan ke luar area itu.
“Jadi kami pun yang di Arab Saudi itu ketika masuk ke Makkah, itu mendapatkan pemeriksaan yang cukup ketat, dan tiap hari diperiksa,” kata Nasrullah.
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Untuk jalur Madinah-Makkah lebih ketat lagi. Karena, jamaah harus melewati tiga kali check point, yaitu di daerah setelah Dzul Hulaifah (Bir Ali), pertengahan jalur Madinah-Makkah, dan di daerah Jumum.
“Kalau dari Madinah, malah sejak ngambil Miqat di Bir Ali sudah dicek. Belum lagi nanti beberapa cek point, mungkin kalau gak salah ada tiga,” ujarnya.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina