Riyadh, 19 Rajab 1436/8 Mei 2015 (MINA) – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Jubeir mengatakan, negaranya sedang mempertimbangkan lima hari gencatan senjata di Yaman untuk memungkinkan pengiriman bantuan kepada Yaman yang sedang perang saudara.
Pengumuman itu muncul saat konferensi pers bersama yang diadakan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry di Riyadh, Kamis (7/5).
“Riyadh sedang mempertimbangkan lima hari gencatan senjata di Yaman untuk berkoordinasi dengan organisasi internasional dengan maksud memberikan bantuan kemanusiaan (di Yaman),” kata Jubeir kepada wartawan, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kerajaan yang kaya minyak sedang memikirkan mengirim bahan bantuan lewat udara untuk warga Yaman yang menderita.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
“Tapi ini tidak cukup,” kata Jubeir. “Kami harus berbuat lebih banyak dalam hal ini, kami akan menunggu sampai gencatan senjata tercapai untuk mengirim bantuan kemanusiaan. Ini akan tergantung pada Houthi menerima (inisiatif) gencatan senjata.”
Sementara itu, Kerry menyambut inisiatif gencatan senjata Saudi dan mendesak milisi Houthi untuk menerimanya.
“Kami sangat mendesak Houthi dan orang-orang yang mendukungnya tidak melewatkan kesempatan besar ini untuk mengatasi kebutuhan masyarakat Yaman dan menemukan cara damai di Yaman,” kata Kerry kepada wartawan di Riyadh. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata