Arab Saudi Rilis Tiga Foto Hajar Aswad dalam Resolusi Tinggi

Jakarta, MINA – Untuk pertama kalinya, pemerintah merilis foto resolusi tinggi dari batu Al-Hajar Al-Aswad atau .

Foto ini menjadi gambar yang paling jelas memperlihatkan batu kuno bernilai religius tersebut.

“Gambar tersebut diambil dengan teknik baru yang menggunakan fokus panoramik. Foto Hajar Aswad ini berukuran hingga 49.000 megapixel. Butuh waktu tujuh jam untuk mengabadikannya, dan lebih dari 50 jam untuk mengolahnya,” kata juru bicara General Presidency of the Two Holy Mosques, demikian keterangan diterima MINA, Sabtu (8/5).

Ada tiga foto yang memperlihatkan secara detail batu Hajar Aswad.

Foto pertama memperlihatkan wujud Hajar Aswad yang dilindungi oleh lingkaran perak seperti yang sudah sering kita lihat selama ini.

Kemudian, foto kedua lebih detail dengan menampilkan bentuk batu tersebut secara keseluruhan.

Foto ketiga memperlihatkan adanya batu hitam di Hajar Aswad.

Ternyata, setelah dipotret dengan foto resolusi tinggi tampaklah keajaiban Hajar Aswad.

Batu ini tidak hitam seperti pemahaman banyak orang. Ia mengeluarkan warna aslinya yang lebih seperti merah dengan beberapa bagian hitam.

“Ini penting karena dalam hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini pertama kalinya ada foto digital batu yang diperbesar dan orang dapat melihat batu itu dari dekat dan secara personal,” kata Afifi Al-Akiti, peneliti studi Islam di Oxford University yang tidak terlibat dalam proyek tersebut.

“Orang bisa lihat bahwa ternyata batu ini tidak hitam.Batu itu awalnya berwarna putih, bukan hitam. Diperkirakan manusia menyentuh batu itu dan meminta pengampunan dari Tuhan, adalah alasan mengapa batu itu hitam, mencerminkan dosa umat manusia, menurut sumber-sumber Muslim,” lanjutnya.

Umat Islam meyakini batu hitam yang terkenal itu turun dari surga dan diberikan kepada Nabi Ibrahim oleh malaikat Jibril.

Batu Hajar Aswad kini diletakkan dalam sebuah bingkai perak dan ditempatkan di sudut Ka’bah di Masjidil Haram, Kota Makkah, Arab Saudi, sekitar 1,5 meter di atas tanah.

Makkah adalah pusat spiritual Islam karena di sanalah Nabi Muhammad menerima wahyu pertamanya di awal abad ke-7.

Saat pelaksanaan ibadah haji atau umrah, umat Islam berjalan berlawanan arah jarum jam mengelilingi Ka’bah dalam prosesi Tawaf.

Di saat itulah peziarah biasanya menyentuh, mencium, atau melambai pada Hajar Aswad saat berjalan melewatinya.

Peziarah yang datang ke Ka’bah mencium batu hari ini karena Umar, khalifah Islam kedua, mengatakan kepada para pengikutnya bahwa dia telah melihat sendiri Nabi Muhammad melakukannya. (R/Hju/P1

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hamidah Juariyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.