Riyadh, MINA – Arab Saudi, Kamis (13/4), menyambut pulihnya hubungan diplomatik antara Bahrain dan Qatar, yang diumumkan setelah pertemuan komite tindak lanjut kedua Qatar-Bahrain di Riyadh.
Kementerian Luar Negeri Saudi memuji langkah konstruktif ini, yang menegaskan kekokohan hubungan di antara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan memajukan aksi bersama Teluk yang mencapai aspirasi negara dan rakyat di kawasan itu. Saudi Gazette melaporkannya.
Amerika Serikat juga mengucapkan selamat kepada Bahrain dan Qatar atas keputusan mereka untuk melanjutkan hubungan diplomatik, kata Wakil Juru Bicara Utama Departemen Luar Negeri Saudi Vedant Patel.
“Terobosan ini merupakan langkah penting dalam upaya bersama kita untuk membentuk kawasan yang lebih terintegrasi, stabil, damai dan sejahtera,” kata Patel dalam siaran pers sehari setelah kedua negara GCC mencapai kesepakatan terkait hal tersebut.
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
“Amerika Serikat akan terus bekerja secara aktif dengan mitra regional untuk memajukan tujuan bersama kawasan Timur Tengah yang lebih terintegrasi, stabil, dan sejahtera,” tambahnya.
Sekretaris Jenderal GCC Jassem Albudaiwi mengapresiasi langkah tersebut, yang bermula dari arahan para pemimpin negara-negara GCC yang dikeluarkan pada “Sultan Qaboos and Sheikh Sabah Summit” yang digelar di AlUla pada 2021.
Ia menambahkan, instruksi tersebut mewujudkan keinginan para pemimpin GCC untuk mengamankan masa depan dan melindungi kohesi Dewan sejalan dengan atribut kunci dari mata rantai yang menghubungkan negara-negara anggota Dewan, termasuk ikatan kekerabatan, persahabatan, persaudaraan, sejarah dan takdir bersama, serta persatuan yang merupakan pilar pawai diberkati GCC.
Dalam sebuah pernyataan, Parlemen Arab yang berbasis di Kairo memuji perjanjian Bahrain-Qatar sebagai “langkah positif untuk meningkatkan aksi bersama Arab serta keamanan dan stabilitas regional.” (T/R7/R1)
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza