Riyadh, MINA – Kabinet Arab Saudi menyetujui langkah Kerajaan ke Perjanjian Kopi Internasional, Saudi Press Agency melaporkan Kamis (30/3/2023).
Ini adalah perjanjian komoditas internasional antara negara penghasil dan konsumen kopi.
Ini pertama kali ditandatangani pada tahun 1962 untuk mempertahankan kuota negara pengekspor, dan menjaga harga kopi tetap tinggi dan stabil di pasar.
Tujuan lain dari perjanjian ini adalah untuk mencari cara memperbaiki kondisi di industri bernilai lebih dari $300 miliar per tahun tersebut.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Industri kopi menyediakan mata pencaharian bagi jutaan orang, mulai dari petani hingga barista di seluruh dunia.
Menurut sebuah laporan analis bisnis global Euromonitor International pada Januari 2022, konsumsi kopi di Arab Saudi tumbuh sebesar 4 persen per tahun antara 2016 dan 2021.
Angka ini diperkirakan akan meningkat lebih lanjut sebesar 5 persen per tahun hingga 2026, mencapai perkiraan konsumsi 28.700 ton setiap tahun.
Dalam upaya untuk meningkatkan produksi kopi Kerajaan, Dana Investasi Publik meluncurkan Saudi Coffee Co.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan produksi lebih dari 700 persen dalam lima tahun. Perusahaan saat ini memproduksi 300 ton kopi per tahun, tetapi menargetkan mencapai 2.500 ton. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan