Riyadh, MINA – Arab Saudi menegaskan posisinya mendukung Muslim Rohingya di Myanmar dan memilih untuk abstain dari resolusi yang diajukan di Majelis Umum PBB mengenai situasi di Myanmar.
Majelis Umum mengadopsi resolusi yang meminta semua negara anggota untuk mencegah aliran senjata ke Myanmar. Demikian Saudi Gazette melaporkan, Ahad (20/6).
Pernyataan Arab Saudi ini disampaikan oleh Menteri Berkuasa Penuh Wajdi Hassan Muharram, yang juga Ketua Komite Keempat delegasi tetap Kerajaan untuk PBB, dalam sidang Majelis Umum membahas rancangan resolusi tentang situasi di Myanmar.
Muharram menyerukan memastikan keselamatan dan keamanan Muslim Rohingya dan pengakuan atas hak-hak dasar mereka.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Termasuk memberi mereka hak kewarganegaraan penuh untuk mengintegrasikan mereka kembali ke masyarakat di negara tersebut.
Tentang keputusan Kerajaan untuk abstain dalam pemungutan suara atas resolusi tersebut, Muharram menegaskan, delegasi Kerajaan memperhatikan kurangnya kejelasan tentang kemajuan negosiasi dari para sponsor resolusi.
“Draf resolusi menghilangkan beberapa tuntutan dan poin yang merugikan orang lain, gagal menjelaskan secara memadai dan jelas krisis kemanusiaan yang diderita oleh minoritas Muslim Rohingya dan minoritas lainnya di Myanmar,” katanya.
Menurutnya, krisis politik saat ini di Myanmar telah memperburuk situasi kemanusiaan yang mengerikan yang dihadapi oleh minoritas Muslim Rohingya di Myanmar.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Dengan demikian mengurangi kemungkinan mereka kembali dengan selamat dari kamp-kamp yang tersebar.
“Delegasi negara saya menyerukan Myanmar untuk memikul tanggung jawabnya terhadap minoritas Muslim Rohingya dan segera mengakhiri semua tindakan kekerasan dan semua pelanggaran hukum humaniter Internasional, ” tegasnya. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan