Arab Saudi Terima Sembilan Tahanan Yaman dari Guantanamo

Riyadh, 10 Rajab 1437/18 April 2016 (MINA) – Sembilan tahanan , yang dipindahkan dari Teluk , Kuba, telah tiba di Arab , Sabtu (16/4), demikian laporan Juru Bicara Keamanan Kementerian Dalam Negeri .

Pemerintah Saudi menerima tahanan Yaman setelah Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman menyetujui permintaan Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi untuk mengambil sembilan tahanan Yaman dari Penjara Guantanamo, demikian Saudi Gazette (SG) melaporkan.

Kerabat tahanan, yang bertempat tinggal di Arab Saudi, sebelumnya mengimbau agar mereka menjadi tuan rumah di Inggris karena situasi Yaman masih belum kondusif. Para tahanan tiba di Inggris pada Sabtu pukul 08:00 waktu setempat, kata Juru bicara keamanan.

Sembilan tahanan adalah Ahmed Umar Abdullah Al-Hikimi, Abdul Rahman Mohammed Saleh Nasir, Ali Yahya Mahdi Al-Raimi, Tariq Ali Abdullah Ahmed Ba Odah, Muhammad Abdullah Muhammad Al-Hamiri, Ahmed Yaslam Kata Kuman, Abd Al-Rahman Al-Qyati , Mansour Muhammad Ali Al-Qatta, dan Mashur Abdullah Muqbil Ahmed Al-Sabri.

Tariq Ba Odah (37) merupakan salah seorang tahanan yang setiap hari menjalani pemaksaan asupan makanan oleh militer sejak mogok makan pada 2007. Pemindahan tahanan itu berlangsung hanya beberapa hari menjelang kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Arab Saudi untuk menghadiri pertemuan puncak negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC).

Obama telah memutuskan akan menutup Penjara Guantanamo yang kontroversial sejak dibuka pada Januari 2007. Arab Saudi bersedia menerima para tahanan Guantanamo itu setelah negosiasi panjang, termasuk melibatkan Obama dan Raja Saudi Salman.

Ini merupakan pemindahan tahanan terbesar sejak 10 tahanan asal Yaman dikirim ke Oman, Januari lalu.

Kesembilan tahanan asal Yaman ke Saudi tersebut mempunyai hubungan kekerabatan di Arab Saudi , yang berbatasan langsung dengan Yaman. Di Arab Saudi, mereka akan menjalani program rehabilitasi untuk membantu integrasi mereka kembali ke masyarakat.

“Kerabat mereka telah dihubungi dan pengaturan untuk memfasilitasi pertemuan mereka telah dibuat. Namun, mereka akan dikenakan peraturan yang berlaku di Kerajaan yang mencakup bahwa mereka mendapatkan keuntungan dari konseling dan program rehabilitasi,” tambah juru bicara itu. (T/R05/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.