Riyadh, MINA – Kerajaan Arab Saudi (KSA) menolak dengan tegas dan mengecam deklarasi pengakuan pemerintah Amerika Serikat (AS) atas Dataran Tinggi Golan menjadi milik Israel.
Kerajaan Arab Saudi menegaskan posisinya yang teguh dan berprinsip bahwa Dataran Tinggi Golan adalah tanah Arab Suriah yang diduduki sesuai dengan resolusi internasional yang relevan dan upaya untuk memaksakan fait accomply (ketentuan yang harus diterima) tidak mengubah fakta.
“Deklarasi Administrasi Amerika Serikat adalah pelanggaran yang jelas terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan prinsip-prinsip hukum internasional, serta resolusi internasional yang relevan, termasuk resolusi Dewan Keamanan,” jelas keterangan KSA seperti yang dikuti dari Saudi Pers Agency (SPA), Selasa (26/3).
KSA menegaskan hal itu akan berdampak negatif pada proses perdamaian di Timur Tengah, keamanan dan stabilitas kawasan serta meminta semua pihak untuk menghormati resolusi legitimasi internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Presiden AS Donald Trump telah menandatangani dekrit yang secara resmi mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan pada Senin (25/3).
Dataran Tinggi Golan adalah daerah perbatasan yang dicaplok Israel dari Suriah dalam Perang Enam Hari 1967. PBB telah mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Suriah.
Pada 2018, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang mendesak Israel untuk segera menarik pasukannya dari daerah itu. Resolusi itu keluar setelah negara itu menyelenggarakan pemilu lokal di daerah itu pada 30 Oktober lalu.
Sementara itu, negara-negara lain seperti, Rusia, Suriah, Iran, Turki, telah mengecam pengakuan sepihak AS tersebut. Sekutu besar AS seperti Prancis, Jerman, dan Inggris juga menolak untuk mendukung keputusan AS tersebut. (T/Sj/P2)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan