Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Argentina Jadi Negara Pertama yang Tarik Pasukannya dari UNIFIL

sri astuti Editor : Rendi Setiawan - 57 detik yang lalu

57 detik yang lalu

5 Views

Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL)

New York, MINA – Argentina memulangkan empat tentaranya dari misi Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL), menurut Jean-Pierre Lacroix, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Perdamaian.

“Saya yakin Argentina telah menarik empat perwira dari kelompok pengamat UNIFIL di Lebanon,” kata Lacroix dalam sebuah pengarahan pada Selasa (19/11), sebagaimana dikutip dari Almayadeen.

“Itu merupakan hak prerogatif negara anggota mana pun untuk membuat keputusan,” tambahnya.

Keputusan tersebut menjadikan Argentina sebagai negara pertama yang menarik personelnya dari misi penjaga perdamaian di Lebanon setelah Israel berulang kali menyerang pasukan PBB dan memanasnya konflik di wilayah tersebut.

Baca Juga: Inggris Tunda Penangguhan Ekspor Suku Cadang F-35 ke Israel

Sejauh ini, UNIFIL memiliki lebih dari 9.300 tentara sejak pertama kali ditugaskan pada 1978 silam untuk memantau Garis Biru di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.

PBB mengungkapkan, pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon berulang kali diserang Israel selama konfrontasi yang sedang berlangsung.

Pada Selasa, Juru Bicara UNIFIL Andrea Tenenti mengutuk “banyak serangan” terhadap personel dan pangkalan pasukan tersebut dalam lebih dari setahun permusuhan dan melukai “lebih dari 20 pasukan penjaga perdamaian”.

Pada pertengahan November, Dewan Keamanan (DK) PBB mengutuk serangan Israel terhadap UNIFIL, menyerukan semua pihak untuk menghormati keselamatan anggota pasukan tersebut.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Dalam sebuah pernyataan, DK PBB mengutuk serangan pada tanggal 29 Oktober, 7 November, dan 8 November, yang melukai beberapa anggota Blue Helmets.

DK PBB “mengingatkan bahwa pasukan penjaga perdamaian tidak boleh menjadi sasaran serangan” dan menawarkan “dukungan penuh” kepada UNIFIL.

Sebelumnya, UNIFIL mengatakan, Israel telah menargetkan salah satu fasilitas mereka di Lebanon Selatan dalam tindakan “yang disengaja dan langsung” terhadap pasukan mereka.

Insiden tersebut seperti “tujuh insiden serupa lainnya” yang dilakukan oleh militer Israel, UNIFIL menunjukkan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

“Ini bukan masalah pasukan penjaga perdamaian yang terjebak dalam baku tembak, tetapi tindakan yang disengaja dan langsung oleh militer Israel,” kata pernyataan UNIFIL.

“Meskipun ada tekanan yang tidak dapat diterima yang diberikan pada misi melalui berbagai saluran, pasukan penjaga perdamaian akan terus melaksanakan tugas pemantauan dan pelaporan yang diamanatkan,” UNIFIL menggarisbawahi.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berulang kali meminta pasukan UNIFIL untuk mengosongkan beberapa wilayah yang dekat dengan “Garis Biru”, dengan mengklaim “sama sekali tidak benar” pasukan Israel menargetkan mereka.

Bulan lalu, seorang juru bicara UNIFIL mengatakan pasukan tersebut telah mencatat lebih dari 30 insiden selama Oktober, yang mengakibatkan kerusakan properti atau cedera pada pasukan penjaga perdamaian.[]

Baca Juga: 20 Staf Gedung Putih: Biden Gagal Atasi Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Internasional
Internasional