Jakarta, MINA – Presidium lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dr. Arief Rachman mengatakan, keberadaan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina memiliki seribu cerita.
“Dari pembangunan rumah sakit ini ada hal paling menarik yang memiliki seribu cerita, karena setiap relawan memiliki persefektif yang berbeda, bahkan ketika rumah sakit ini belum berdiri, tetapi ceritanya sudah dinanti,” katanya dalam webinar yang diselenggarakan dengan relawan Indonesia di Gaza, Senin (27/7).
Mengapa punya seribu cerita, karena mulai dari perencanaan, pengerjaan, berikut pekerjanya sejak awal hingga akhir tahap II ini semuanya dikerjakan oleh putra-putri, anak negeri, bangsa Indonesia.
Pembangunan RSI ini menjadi lebih menarik karena dari gedungnya saja sudah memiliki cita rasa Indonesia. Mulai dari bentuk gedung, nama-nama ruangan, hingga pengerjaannya (pimpinan proyek hingga tukangnya) semua dikerjakan oleh orang Indonesia.
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
Hingga saat ini, RSI sudah 11 tahun berkecimpung, membantu meringankan derita rakyat Gaza, bersama mereka dalam suka dan duka, melawan kekejaman dan beringasnya agresi Israel di wilayah yang diblokade selama 13 tahun lamanya.
“RSI ini dirancang dalam dua tahun, yaitu sejak 2012 hingga 2014. Meskipun bangunan belum selesai, namun sudah difungsikan sebagai tempat pengobatan.
Sementara itu, masyarakat Gaza menyambut kehadiran RSI ini dengan sangat antusias. Mereka sangat menghargai Indonesia karena telah banyak membantu mendukung perjuangan mereka melawan Zionis Israel.
“Jika teman-teman punya kesempatan untuk masuk ke Gaza, hanya dengan mengucapkan pasword RSI, maka teman-teman akan mendapatkan sambutan yang ramah dan luar biasa dari warga Gaza” katanya.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
MER-C menginisiasi pembangunan RSI di Gaza, bersama dengan jaringan pondok pesantren Al-Fatah dan Radio Silaturahim (RASIL) network, juga didukung pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia akhirnya dapat menyelesaikan pembangunan RSI tahap pertama pada 2016. Saat ini, mereka sedang menyelesaikan finishing pembangunan tahap II. (L/SSH/P2)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara