Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Pengasuh Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Al-Fatah Maos, Cilacap, Jawa Tengah, Ustaz Arif Hizbullah mengatakan, kekuasaan tidaklah bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam, sehingga Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengkaruniakannya kepada beberapa nabi-Nya.
Hal itu Arif sampaikan dalam acara Tabligh Akbar 1440 dengan tema utama “Memperkokoh Aqidah Merajut Ukhuwwah Islamiyah Sebagai Implementasi Islam Rahmatan lil Alamiin” di Masjid An-Nubuwah, Muhajirun, Lampung Selatan, Sabtu (27/4) malam.
“Kekuasaan merupakan suatu kekuatan (power) yang dapat memudahkan dalam menjalankan misi-misi Islam yang rahmatan lil alamin,” ujarnya.
Dalam ceramahnya, Arif mengutip ayat Al-Qur’an yang menceritakan kisah nabi Allah.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Di sini saya akan mengutip kisah dari Al-Quran, yang pertama saya mengangkat tentang Dzulqornain. Nabi yang diberikan kekuasaan oleh Allah untuk menegakkan keadilan, mensejahterakan masyarakat, dan melindungi umat,” katanya.
Selain itu, Arif juga mengisahkan kisah Nabi Sulaiman yang memohon kepada Allah untuk diberikan kekuasaan yang luar biasa, sehingga dengan kekuasaan yang diberikan oleh Allah itu, Nabi Sulaiman mampu mendakwahkan Ratu Balqis dan rakyatnya yang menyembah matahari untuk memeluk agama Islam.
Kekuasaan yang dimiliki oleh para nabi tersebut di atas dapat mendorong terwujudnya hasil yang maksimal dalam menjalankan misi kenabian untuk melahirkan masyarakat yang aman, damai, sejahtera lahir dan batin.
“Kekuasaan yang dipegang oleh para nabi dan orang-orang shaleh akan berdampak positif untuk kemaslahatan masyarakat dalam memperibadati Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ucapnya.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Menurutnya, tidak ditemukan adanya penyalahgunaan kekuasaan yang dimiliki para nabi dan orang-orang shaleh untuk bertindak sewenang-wenang, diktaktor dan menindas demi meraih keuntungan dan kepuasan pribadi ataupun golongan.
Arif menambahkan, ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa kekuasaan yang syar’i itu merupakan anugerah Allah Ta’ala. Kekuasaan yang jika dipegang oleh orang-orang soleh akan menjadikan kemaslahatan. Kekuasaan itu tidak bertentangan dengan syariat islam. Karena itu merupakan alat, bagaikan pisau. Tergantung siapa yang memakainya.
“Allah menjanjikan dalam Qs. An-Nur ayat 54, Allah akan karuniakan jika beriman dan beramal sholeh, sebagaimana umat-umat yang terdahulu, sesungguhnya khilafah itu tidak ada tujuan untuk merebut kekuasaan, karena itu sudah janji Allah yang akan diberikan,” tambahnya.
Tabligh Akbar dan Festival Sya’ban 1440 H merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah). Hingga malam ini dihadiri oleh 6.000 jamaah dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, seperti Malaysia, Filipina dan Thailand. (L/Ais/R01)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Mi’raj News Agency (MINA)