Cileungsi, Kab Bogor, MINA – Praktisi Media dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI-A) Al- Fatah, Arif Ramdan Sulaeman, mengatakan, dai berperan lebih menggiatkan dakwah melalui media digital, sebab banyak pesan-pesan dakwah umat masih kurang masif.
“Diharapkan dai millennial lebih menggiatkan dakwah digital. Sebab pengaruh demikian lebih masif dan cepat, sempai banyak orang tercerahkan dengan wawasan keislaman melalui media sosial,” kata Arif dalam tausiyah I’tikaf di Masjid At-Takwa Cileungsi, Bogor, Sabtu (30/4).
Menurutnya, di antara bentuk dakwah digital adalah penyempaian pesan takwa melalui media sosial. Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok, Youtube, dan banyak lagi media sosial yang ada.
“Selama ini, Medsos lebih banyak menjadi media komunikasi mencurahkan isi hati dan pamer kesibukan dan kegiatan sehari-hari penggunanya,” imbuhnya.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Arif mengatakan, ke depan kekuatan dakwah melalu bahasa asing contoh Inggris, Arab Mandarin tersebut sangat diperlukan mad’u, saat ini pengguna Youtub banyak yang menggunakan tetapi justru pada dai tidak menyentuhnya.
“Saat ini kita sudah mempunya Media dakwah seperti Tv Jamaah, Kantor Berita Islam MINA ini bisa para ikhwan menyebarkan atau share konten-konten positif, supaya dakwah kita tersampaikan,” kata Arif.
Lanjut kata Arif, sehingga jadikan ladang dakwah dalam menyebarkan konten-konten Jamaah tv, sebab keterbukaan dakwah digital adalah tantangan baru bagi para dai.
“Mereka harus siap dengan kecepatan penerimaan pesan dakwah kepada masyarakat yang mungkin mereka secara fisik berbeda lokasi,” ujarnya. (L/R4/RS2)
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Mi’raj News Agency (MINA)