Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arin Inisiasi Program Sosial Angkat Isu Pekerja Anak dan Keberagaman

Rana Setiawan - Senin, 29 September 2025 - 18:49 WIB

Senin, 29 September 2025 - 18:49 WIB

15 Views

Finalis Puteri Remaja Indonesia perwakilan dari Jakarta, Nayyara Azarine Farashila atau akrab disapa Arin, menggelar rangkaian inisiatif “Langkah Arin: Dari Keberagaman Menuju Kepedulian” yang digelar Ahad, 28 September 2025, di Jakarta.(Foto: IST)

Jakarta, MINA – Finalis Puteri Remaja Indonesia perwakilan dari Jakarta, Nayyara Azarine Farashila atau akrab disapa Arin, menegaskan komitmennya untuk mendorong generasi muda lebih peduli terhadap isu sosial. Hal ini ia sampaikan dalam rangkaian inisiatif “Langkah Arin: Dari Keberagaman Menuju Kepedulian” yang digelar Ahad, 28 September 2025,di Jakarta.

“Isu pekerja anak di Kalibaru, Cilincing, bukan sekadar angka statistik. Mereka adalah anak-anak yang harus bertahan hidup dengan menyelam mencari kerang di perairan berbahaya. Saya ingin kita semua sadar bahwa setiap anak berhak bermimpi, bukan dipaksa bekerja,” kata Arin usai kegiatan.

Dalam kegiatan tersebut, Arin mengajak peserta melakukan kunjungan lapangan dan berinteraksi langsung dengan anak-anak pekerja. Menurutnya, empati harus dibangun melalui pengalaman nyata, bukan sekadar wacana.

“Empati itu tumbuh ketika kita melihat dan mendengar langsung. Bukan untuk mengeksploitasi, melainkan untuk memahami dan mencari solusi bersama,” tambahnya.

Baca Juga: 9 Warga Indonesia Terkontaminasi Radioaktif dari Bubuk Seng Impor, Filipina Lacak Eksportir Tiongkok

Finalis Puteri Remaja Indonesia perwakilan dari Jakarta, Nayyara Azarine Farashila atau akrab disapa Arin, menggelar rangkaian inisiatif “Langkah Arin: Dari Keberagaman Menuju Kepedulian” yang digelar Ahad, 28 September 2025, di Jakarta.(Foto: IST)

Selain advokasi pekerja anak, Arin juga menekankan pentingnya pemahaman keberagaman di Jakarta yang rentan terhadap prasangka.

Melalui program Jelajah Budaya, ia memimpin kunjungan ke Vihara Tri Ratna di Sawah Besar.

“Keberagaman itu bukan ancaman, melainkan kekuatan. Dengan mengenal budaya lain secara langsung, kita belajar bahwa perbedaan bisa memperkaya, bukan memisahkan,” ujarnya.

Arin berharap kegiatan ini menjadi gerakan berkelanjutan.

Baca Juga: Gubernur Muzakir Kenalkan Maskapai Aceh Airlines, Perusahaan Arab Siap Investasi

“Langkah kecil ini memang belum cukup mengubah semuanya, tapi saya percaya perubahan besar selalu dimulai dari keberanian untuk melangkah. Jakarta bisa menjadi kota yang lebih adil, hangat, dan inklusif jika kita berani peduli,” pungkasnya.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 11 Desa Aceh Selatan Terendam Banjir, Warga Terisolasi

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia