Rahat, MINA – Para arkeolog mengumumkan telah menemukan reruntuhan masjid berusia 1.200 tahun di Gurun Negev di Israel Selatan.
Masjid berukuran kecil itu diperkirakan berasal dari abad ke-7 atau ke-8, di kota Badui, Rahat.
Dilansir dari BBC, Otoritas Purbakala Israel (IAA) mengatakan, masjid itu digali selama pembangunan di daerah itu.
Direktur penggalian Jon Seligman dan Shahar Zur mengatakan, masjid itu akan menjadi “penemuan langka di mana pun di dunia”.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Para peneliti percaya, jamaah masjid kemungkinan besar adalah petani lokal, karena jejak pertanian dari abad ke-6 atau ke-7 juga ditemukan saat penggalian.
Permukiman kecil juga ditemukan, termasuk rumah-rumah dengan ruang tamu, halaman, ruang penyimpanan dan perapian untuk persiapan makanan.
Bangunan itu terbuka, berbentuk persegi panjang dan memiliki “Mihrab” atau ceruk doa yang menghadap ke-Mekah, kota paling suci bagi umat Islam.
Menurut Gideon Avni, seorang ahli sejarah Islam awal, bangunan ini merupakan salah satu masjid pertama yang dibangun setelah kedatangan Islam di tempat yang sekarang disebut Israel, ketika orang-orang Arab menaklukkan provinsi Bizantium pada 636,
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Penemuan masjid dan desa di sekitarnya merupakan kontribusi yang signifikan untuk studi sejarah negara selama periode yang bergejolak ini,” katanya. (T/Ast/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata