Barcelona, 13 Dzulhijjah 1437/15 September 2016 (MINA) – Sebuah armada baru yang mengangkut para aktivis internasional telah meninggalkan pelabuhan di Barcelona, Spanyol menuju Jalur Gaza, Palestina, Rabu (14/9).
Armada yang terdiri dari kapal Amal dan Zaytouna, masing-masing berisi 11 aktivis wanita, berharap bisa mematahkan blokade Israel terhadap Jalur Gaza yang sudah hampir satu dekade lamanya.
Armada di bawah bendera “The Women’s Boat to Gaza” itu ditumpangi oleh Anggota Parlemen Eropa asal Swedia Malin Bjork dan Dr Fouzia Hassan dari Malaysia bersama para aktivis perempuan lainnya.
Mereka menargetkan mencapai Gaza pada awal Oktober, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
“Kami membawa makanan dan obat-obatan di atas kapal yang akan dibagikan kepada warga Gaza ketika tiba,” juru bicara gerakan itu, Zohar Chamberlain Regev, kepada Al Jazeera yang dikutip MINA. “Tapi yang utama kami membawa pesan harapan dan solidaritas.”
Dia bilang dia memiliki harapan tinggi bahwa armada tidak akan dihentikan oleh angkatan laut Israel dan bertekad mencapai tujuan.
“Kami tahu bahwa kami bukan ancaman bagi Israel. Kami tidak menuju ke pelabuhan Israel sehingga mereka tidak memiliki alasan untuk menghentikan kami,” katanya.
Blokade telah ada sejak 2007 ketika Hamas menguasai Gaza.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Terakhir gerakan The Women’s Boat to Gaza berusaha untuk mengirim bantuan ke wilayah itu pada tahun 2015, tapi angkatan laut Israel menyergap dan mengambil alih kapalnya. Kapal itu kemudian dibawa ke kota Israel Ashdod.
Pada 2010, upaya serupa untuk mematahkan blokade terhadap Gaza dilakukan oleh armada Turki yang mengakibatkan dibunuhnya 10 aktivis oleh pasukan komando Israel, dan menyebabkan pertikaian diplomatik antara Ankara dan Israel. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza