Nautical Aliya menuju Myanmar, 10 Jumadil Awwal 1438/ 8 Februari 2017 (MINA) – Food Flotilla akan berlabuh di Chittagong, Bangladesh. Hal ini dipastikan Kepala Misi Armada Food Flotilla, Datuk Seri Aziz di atas kapal Nautical Aliya, Rabu, (8/2).
“Kita akan berlabuh di Chitagong, ini plabuhan besar yang lebih memungkinkan bagi kita untuk melabuhkan Armada Nautical Aliya ini,” ujarnya.
Sebelumnya dikabarkan pemerintah Bangladesh melarang Armada Food Flotilla berlabuh di Teknaf dan memberikan tiga pilihan tempat lain.
“Sebelumnya mereka berikan tiga tempat pilihan, St. MartinsMartin Island, Kutubdia, dan Chittagong, kita pilih Chittagong,” ujarnya.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Aziz menambahkan, perjalanan dari Yangon Myanmar ke Chittagong diperkirakan sekitar 3 hari perjalanan.
“Selesai serah terima di Yangon kita langsung lanjut perjalanan ke Chittagong selama tiga hari perjalanan, Ahad kita sampai di Chittagong,” katanya.
Dari Chittagong, seluruh relawan akan berangkat ke Cox Bazar dengan kendaraan bus.
“Barang akan diangkut dengan kendaraan, sementara aeluruh relawan akan diangkut dengan bus, sudah disiapkan oleh tim di sana, menuju Cox Bazar selama 9 jam,” ujarnya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Di Cox Bazar ini nantinya kita akan berikan bantuan di beberapa kemp pengungsian bagi pelarian Rohingya dari Sitwee dan Maungdaw.
Food Flotilla merupakan program kemanusiaan bagi Muslim Rohingya yang tertindas digagas oleh MAPIM dan Kelab Putra 1 Malaysia, bekerjasama dengan 31 NGO dari 11 negara terdiri dari aktivis, tenaga kesehatan, jurnalis, keamanan, dan kru kapal.
Berlayar membelah Laut Andaman pulang pergi selama kurang lebih 20 hari membawa 2300 ton bantuan berupa beras, mie instan, makanan siap saji, perlengkapan mandi, pakaian, juga selimut untuk diberikan kepada puluhan bahkan ratusan ribu pengungsi Rohingya di Sitwee, dan Teknaf berbatas Bangladesh.
Ikut pada pelayaran ini perwakilan Indonesia dari Lembaga Aqsa Working Group (AWG), Syubban/Pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), juga jurnalis Kantor Berita Islam Mi’raj Islamic News Agency (MINA). (L/B01/RS-2).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).