Kreta, MINA – Armada Global Sumud kini bersiap berlayar dari pesisir Pulau Kreta, Yunani, dalam tahap terakhir misinya menuju Jalur Gaza.
Meski menghadapi kendala teknis serius setelah salah satu kapal utama mengalami kerusakan mesin, para peserta misi tetap menunjukkan tekad kuat untuk melanjutkan perjalanan, demikian dilaporkan Anadolu, Sabtu (27/9).
Para peserta yang sebelumnya berada di kapal yang rusak telah dipindahkan ke kapal lain, baik berukuran besar maupun kecil. Mereka membawa serta keterampilan penting seperti kemampuan navigasi, komunikasi, dan koordinasi diplomatik. Pusat komando operasi armada juga tetap aktif untuk memantau pergerakan kapal dan strategi perjalanan.
Thiago Avila, salah satu penyelenggara misi, menyatakan Kreta merupakan pelabuhan aman terakhir sebelum berlayar menuju wilayah yang lebih berisiko. Ia juga memberikan pilihan kepada peserta untuk bergabung dengan kru darat jika merasa tidak siap menghadapi perjalanan berbahaya ini.
Baca Juga: Israel Pulangkan 30 Jenazah Palestina, Beberapa Tunjukkan Bekas Penyiksaan
“Namun tidak ada satu pun yang memilih mundur. Semua tetap bertekad untuk melanjutkan misi kemanusiaan,” tegasnya.
Armada Global Sumud terdiri dari sekitar 50 kapal dari berbagai negara yang berangkat sejak awal September. Misi mereka adalah menembus blokade laut Israel di Jalur Gaza dengan membawa bantuan kemanusiaan, khususnya pasokan medis yang sangat dibutuhkan rumah sakit-rumah sakit Gaza yang lumpuh akibat serangan Israel.
Dalam upaya memastikan keamanan perjalanan, Angkatan Laut Spanyol mengerahkan sebuah kapal perang dari pelabuhan Cartagena. Langkah ini diambil setelah terjadinya serangan drone yang mengancam keselamatan kapal armada. Sebelumnya, Italia juga telah mengirim sebuah fregat untuk memberikan perlindungan kepada warga negaranya yang ikut serta dalam misi ini.
Penyelenggara menegaskan tidak ada satu pun peserta yang mengundurkan diri, meski risiko serangan dan cuaca buruk terus membayangi. Hal ini menunjukkan tekad kuat dari para peserta untuk tetap fokus pada tujuan utama, yakni menyampaikan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang berada dalam kondisi darurat.
Baca Juga: Dibebaskan dari Gaza, Tentara Israel Akui Hamas Beri Alat Ibadah dan Taurat
Blokade laut yang diberlakukan Israel terhadap Jalur Gaza sejak 2007 telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah, membatasi akses terhadap pangan, obat-obatan, dan bahan bakar. Sejumlah organisasi internasional telah berulang kali mengirim armada kemanusiaan, namun sering kali menghadapi hambatan, termasuk penangkapan aktivis dan perampasan kapal oleh pasukan Israel.
Armada Global Sumud merupakan bagian dari jaringan internasional yang berupaya menyalurkan bantuan secara langsung ke Gaza tanpa melalui jalur yang dikontrol Israel. Misi ini melibatkan aktivis, tenaga medis, dan relawan dari berbagai negara, termasuk Italia, Yunani, Tunisia, dan Spanyol.
Keberangkatan armada ini mendapat perhatian internasional, terutama setelah Israel meningkatkan serangan ke Gaza dan memperketat blokade. Jika berhasil mencapai Gaza, misi ini akan menjadi salah satu upaya solidaritas terbesar untuk rakyat Palestina dalam beberapa tahun terakhir. []
Mi’raj News Agency (MINA)