Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Armada Global Sumud Flotilla Diperkirakan Tiba di Gaza 30 September

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - Senin, 29 September 2025 - 07:34 WIB

Senin, 29 September 2025 - 07:34 WIB

59 Views

Warga Tunisia, Hussamuddin bin Taher, memutuskan menyumbangkan aset berharganya kapal milik keluarga untuk bergabung dengan armada Global Sumud Flotilla 2025.(Foto: CSM)

Tunis, MINA – Armada bantuan internasional yang dinamakan Global Sumud Flotilla kini berada kurang dari 399 mil laut dari Jalur Gaza dan diperkirakan akan tiba pada 30 September, menurut keterangan penyelenggara pada Ahad (28/9).

“Waktu terus berjalan dan armada bergerak bersamanya, setiap menit membawa Global Sumud Flotilla lebih dekat ke Gaza dan keadilan yang layak didapatkan,” tulis koalisi penyelenggara dalam pernyataan yang diunggah di media sosial X.

Peta yang dibagikan menunjukkan jalur pelayaran kapal menuju Gaza, dengan hanya laut yang kini memisahkan armada dari wilayah yang diblokade.

Juru bicara armada wilayah Maghreb, Wael Naouar, mengatakan kapal-kapal diperkirakan tiba pada 30 September atau 1 Oktober, tergantung kondisi cuaca di laut.

Baca Juga: Kolonel Randrianirina Pimpin Pemerintahan Sementara: Madagaskar Memasuki Babak Transisi Militer Dua Tahun

Global Sumud Flotilla terdiri dari sekitar 50 kapal yang berangkat awal bulan ini dengan misi menembus israel/">blokade Israel dan mengirimkan bantuan kemanusiaan, khususnya pasokan medis, ke Gaza yang terdampak perang.

Dalam video yang dibagikan oleh seorang aktivis asal Turki, disebutkan bahwa kapal Angkatan Laut Yunani yang sebelumnya mengawal armada telah kembali, sementara kapal-kapal angkatan laut dari Italia dan Spanyol masih memberikan perlindungan bagi para aktivis.

“Satu-satunya hal yang memisahkan kami dari Gaza saat ini adalah laut,” ujar Ross Ykema, aktivis asal Belanda dalam video pernyataannya.

Sejak 2 Maret, Israel menutup seluruh perlintasan ke Gaza, memblokir pengiriman makanan dan bantuan kemanusiaan, yang memperparah krisis kelaparan di wilayah tersebut. Hanya sedikit bantuan yang masuk secara sporadis, dan sebagian dijarah oleh kelompok bersenjata yang menurut otoritas Gaza dilindungi oleh Israel.

Baca Juga: Lebih dari Satu Juta Perempuan dan Anak Gaza Butuh Bantuan Pangan Mendesak

Israel sebagai kekuatan pendudukan memiliki catatan sering mencegat kapal menuju Gaza, menyita kapal, dan mendeportasi aktivis. Banyak pihak internasional mengecam tindakan tersebut sebagai bentuk pembajakan.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump dan Putin Akan Bertemu di Hungaria Bahas Gencatan Senjata Rusia-Ukraina

Rekomendasi untuk Anda