Betlehem, 14 Syawal 1437/19 Juli 2016 (MINA) – Armada Perempuan ke Gaza yang dijadwalkan akan berlayar pada 14 September mendatang akan dimulai dari Barcelona.
Sebuah proyek amal dari Freedom Flotilla itu direncanakan untuk menantang blokade illegal Gaza yang dilakukan oleh Israel. Demikian diberitakan PNN dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Di Barcelona, anggota masyarakat mendukung misi amal ini akan menyambut kegiatan ini dengan festival dan musik pada dua hari sebelumnya. Di hari selanjutnya akan ada workshop perlawanan tanpa kekerasan, dengan pembicara lokal disertai dengan tur perahu.
Armada Perempuan ke Gaza, diikuti oleh pendiri Gerakan Perdamaian Wanita yang juga mendapat Nobel Perdamaian, Mairead MacGuire. Turut bergabung perempuan-perempuan terkemuka seperti, Naomi Wallace, Marama Davidson dan Gerd von der Lippe.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Armada Perempuan ke Gaza adalah inisiatif Koalisi Freedom Flotilla, yang memanggil perempuan dari seluruh dunia bertujuan untuk menyoroti kegigihan perempuan Palestina dalam perjuangan mempertahankan hak mereka di tanah yang diblokade.
Gaza berada di bawah pendudukan Israel dalam dekade terakhir, selama waktu itu pula Israel terus meluncurkan serangan yang tak terhitung jumlahnya terhadap penduduk sipil setempat. Mengubah hidup mereka menjadi mimpi buruk dan terus melakukan perjuangan yang tak terhenti.
“Diharapkan, aksi ini membawa perhatian internasional terhadap penderitaan dan perlawanan mereka,” kata pernyataan itu.
Armada Perempuan ke Gaza selain untuk menantang blokade Israel, tetapi juga menunjukkan bentuk solidaritas dan memberikan pesan harapan kepada rakyat Palestina.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Dengan dukunagn dari perempuan, laki-laki, organisasi non-pemerintah, kelompok masyarakat sipil dan kolektif dan acara seluruh dunia perempuan, kita akan membuat ini terwujud,” tambahnya.
Freedom Flotilla terdiri dari organisasi masyarakat sipil dan inisiatif dari berbagai negara. Para aktivis menantang blokade ilegal Israel dan tidak manusiawi dari Gaza selama bertahun-tahun dan berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan sampai blokade tersebut hilang tanpa syarat dan orang-orang Palestina di mana-mana mendapatkan hak mereka secara penuh.
Jalur Gaza adalah penjara terbuka terbesar di dunia. Lebih dari 1,8 penduduk telah hidup di bawah blokade ilegal Israel yang tidak manusiawi sejak 2007. Blokade membunuh warga Gaza. Lima pelapor khusus PBB menemukan bahwa blokade Gaza adalah hukuman kolektif ilegal. (T/P004/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza