Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arti Nama Al-Aqsa

Ali Farkhan Tsani - Senin, 27 Mei 2024 - 10:10 WIB

Senin, 27 Mei 2024 - 10:10 WIB

3 Views

Oleh Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA

Masjid Al-Aqsa di Kota Al-Quds (Yerusalem), Palestina, merupakan masjid ketiga yang sangat dianjurkan untuk dikunjungi umat Islam, setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Masjid Al-Aqsa juga merupakan kiblat pertama umat Islam, sebelum kemudian beralih ke kiblat Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.

Nama Masjid Al-Aqsa yang disematkan pada masjid ini, adalah Allah sendiri yang memberinya nama, bersamaan dengan nama Masjidil Haram. Seperti tertuang dalam ayat :

Baca Juga: Palestina Pasca “Deklarasi Beijing”

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Artinya : “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Isra [17]: 1).

Adapun arti “Al-Aqsa”, secara bahasa, artinya “al-Ab’ad” yang paling jauh, karena Masjid Al-Aqsa adalah jarak masjid paling jauh dari Masjidil Haram, saat itu.

Jarak antara Masjidil Haram di Mekkah dan Masjidil Aqsa di Palestina sekitar 1.500 km, yang memerlukan masa perjalanan naik unta atau kuda sekitar 40 hari lamanya.

Baca Juga: Nobar Film Hayya, Solidaritas dari Ponpes Al-Fatah Lampung untuk Palestina

Selain kata Al-Aqsa yang disandingkan dengan nama Masjid Al-Aqsa, ada dua ayat lainnya di dalam Al-Quran yang menyebutkan kata “Aqsa”, yaitu:

وَجَاۤءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَالَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْنَۙ

Artinya: “Dan datanglah dari bagian kota yang terjauh seorang lelaki secara bergegas penuh upaya, dia berkata, Wahai kaumku, ikutilah para utusan Allah itu.” (QS Yasin [36]: 20).

وَجَاۤءَ رَجُلٌ مِّنْ اَقْصَى الْمَدِيْنَةِ يَسْعٰىۖ قَالَ يٰمُوْسٰٓى اِنَّ الْمَلَاَ يَأْتَمِرُوْنَ بِكَ لِيَقْتُلُوْكَ فَاخْرُجْ اِنِّيْ لَكَ مِنَ النّٰصِحِيْنَ

Baca Juga: Selamat atas Rekonsilisasi Antar Faksi Palestina

Artinya: “Dan datanglah seorang lelaki dari bagian kota yang terjauh secara bergegas penuh upaya, dia berkata, ‘Wahai Musa, sungguh para pembesar negeri telah berunding untuk menangkap dan membunuhmu, maka segera keluarlah dari negeri ini. Sungguh aku termasuk orang yang tulus menasihatimu.” (QS Al-Qashash [28]: 20).

Menurut pendapat Salim A. Fillah, penasihat di lembaga Sahabat Al-Aqsha, ayat pertama pada Surat Al-Isra’ membawakan kabar gembira bahwa akan dianugerahkan pada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam masjid yang lebih jauh.

Ayat ini, menurut sebagian ulama turun pada tahun ke-12 Kenabian, atau setahun sebelum hijrahnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ke Madinah.

Sebagian mufassir juga memakna Al-Aqsa dengan “uqshiya minal ashnam” artinya dijauhkan dari berhala.

Baca Juga: Pengaruh Amal Saleh 

Dr Amer Khaled, ulama asal Mesir yang berdakwah di Inggris, menambahkan, dikatakan terjauh karena ibadah di dalamnya juga dapat menjauhkan dari kotoran dan dosa.

Dari sudut sejarah mencatat, sejak dahulu memang para pembebas Al-Aqsa ternyata didatangkan dari jauh, dengan perjalanan yang tak mudah, dan dengan perjuangan yang berpayah-berpayah tak kenal lelah.

Pada zamannya, Khalifah ‘Umar bin Khaththab datang dari daerah yang jauh, yakni Madinah, ke Al-Aqsa untuk menerima kota ini dari Patriark Sophronius.

Pada masa Shalahuddin Al-Ayyubi, juga Allah datangkan dari negeri yang jauh, Kurdi (Irak) untuk membebaskan Al-Aqsa dari pasukan Salibis.

Baca Juga: Deklarasi Beijing Untuk Rekonsiliasi Nasional Palestina

Kinipun, kita yang berada di negeri yang jauh, Indonesia, ribuan kilometer jaraknya dari Al-Aqsa, terus bertekad membebaskan Al-Aqsa dari belenggu cengkeraman Zionis. Tidak seperti beberapa tetanngga Timur Tengah yang malah menjalin normalisasi dengan penjajahan Zionis.

Begitulah nama Masjid Al-Aqsa merupakan nama yang agung, mulia lagi penuh berkah, yang dinamai langsung oleh Allah, dan disebutkan langsung juga oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Kita sebagai umat Islam, juga sangat dianjurkan untuk berziarah, berkunjung dan shalat di Masjid Al-Aqsa, seperti disebutkan dalam hadits:

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِي هَذَا وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَ

Baca Juga: Memahami Konsep Hijrah Zaman Now

Artinya : “Tidak dikerahkan melakukan suatu perjalanan kecuali menuju tiga Masjid, yaitu Masjidil Haram (di Mekkah), dan Masjidku (Masjid Nabawi di Madinah), dan Masjidil Aqsa (di Palestina)”.  (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Dengan dasar hadits ini, Masjid Al-Aqsa merupakan tempat kunjungan yang mulia. Maka sangat dianjurkan untuk berziarah ke sana, shalat di dalamnya, dan mengetahui secara mendalam tentangnya.

Kini karena Al-Aqsa masih dalam kekuasaan penjajahan Zionis, maka terkandung makna pula kewajiban kita untuk membebaskannya agar umat Islam dapat leluasa memasukinya dan shalat di dalanmnya dengan aman. Aamiin. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Perlindungan Anak dalam Perspektif Agama Islam

Rekomendasi untuk Anda