Artis Transgender ke Masjidil Haram Timbulkan Kemarahan di Malaysia

Nur Sajat (tengah), artis Malaysia yang diduga laki-laki. (Foto: Instagram)

Putrajaya, MINA – Kunjungan selebriti media sosial ke Makkah menimbulkan kemarahan di Malaysia setelah dia mengunggah gambar ziarahnya ke media sosial.

(33) yang dikenal sebagai seorang transgender, berbagi foto dirinya mengenakan pakaian shalat dan make-up perempuan di beberapa situs paling suci dalam Islam, termasuk di Masjidil Haram.

Sajat yang Instagram-nya memiliki lebih dari 1,4 juta pengikut, telah lama menjadi subyek kontroversi mengenai identitas gendernya. Namun, kehebohan baru itu telah membangkitkan kemarahan Menteri Urusan Agama Malaysia Mujahid Yusof Rawa.

“Saya menyesali tindakannya, dan itu diiklankan di Instagram seolah-olah itu bukan pelanggaran,” kata Mujahid, demikian dikutip dari The New Arab, Selasa (4/2).

Mujahid mengatakan, tindakan pengusaha kosmetik itu dapat membahayakan hubungan antara Malaysia dan Arab Saudi.

Ada pula laporan yang belum bisa diverifikasi bahwa polisi Saudi telah menangkap Sajat.

“Silakan kembali ke asal fitrah Anda, hormati orang lain, hormati agama dan hormati hukum negara yang Anda kunjungi,” tambah Mujahid.

Menurut juru bicara perusahaan wisata yang mengatur perjalanan Sajat, influencer media sosial itu tidak lagi di Kota Suci.

“Kami telah meminta (pemandu) mutawwif untuk membawa kelompok Nur Sajat yang berjumlah 10 orang keluar dari Makkah,” kata seorang jurubicara Albayt Travel ,seperti dikutip New Straits Times.

“Mereka telah dibawa berkunjung ke Madinah.”

Agen perjalanan menambahkan, mereka telah berusaha untuk membuat Sajat “bekerja sama” selama ziarah. Agen mengatakan, pihaknya berharap Sajat akan mengeluarkan permintaan maaf.

“Untuk saat ini, Nur Sajat hanya meminta untuk menunggu sampai dia kembali ke Malaysia. Pihak kami, terutama para mutawwif berusaha menghubungi orang tua Nur Sajat, karena hanya anggota keluarga dekat yang akan mengetahui situasi aktual mengenai masalah gender,” kata jurubicara itu.

“Namun orangtua juga terbukti sulit untuk terlibat dalam diskusi,” tambah juru bicara itu.

Sajat yang dianggap dilahirkan sebagai laki-laki, telah lama diburu oleh otoritas keagamaan Malaysia atas identitas gendernya.

Salinan paspornya yang diduga muncul secara online menunjukkan namanya sebagai Muhammad Sajjad Kamaruz Zaman.

Awal tahun lalu, Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim Malaysia) berusaha membuat Sajat menjalani proses untuk memverifikasi jenis kelaminnya. (T/RI-1/B04)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Zaenal Muttaqin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.